Liputan6.com, Garut - Dibanding tahun sebelumnya, peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini memang berbeda. Tidak ada kerumunan massa santri, hanya upacara peringatan yang dilakukan perwakilan santri tiap pesantren di Garut, Jawa Barat.
Adalah Pemerintah Garut yang menginisasi hal itu. Upacara peringatan Hari Santri Tahun 2020 Tingkat Kabupaten Garut, terpaksa dilakukan di Lapang Apel Setda Garut, dengan jumlah massa yang terbatas.
“Kalau dulu jihad kita melawan penjajah, sekarang jihad kita mempertahankan bangsa dari ancamam virus Covid-19,” ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, yang didapuk menjadi Inspektur Upacara, Kamis (22/10/2020).
Advertisement
Mengenakan jas biru, kopiah, dan sarung berwarna merah, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, mengatakan peringatan hari santri nasional merupakan ikhtiar pemerintah untuk menghargai pengorbanan perjuangan santri.
Berawal dari resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdhatul Ulama), para santri saat itu bahu-membahu mengusir penjajah untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI.
“Ini adalah bagian dari jihad mempertahankan warga kita yang sehat dan tidak terkena Covid-19 dan tidak makin besar (penyebarannya),” ujarnya.
Memakai masker, menjaga jarak&hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun
Dengan gerakan jihad yang dilakukan para santri, diharapkan mampu membuat Indonesia keluar dari musibah penyebaran Covid-19 saat ini, sehinga membuat masyarakat Indonesia kembali normal.
“Dukungannya apa? Yaitu dukungan bersama bagaimana menjadikan Indonesia kuat dengan masyarakat yang sehat,” kata dia.
Saat ini, jumlah pesantren yang telah terdaftar di kabupaten Garut sebanyak 1.200, tetapi masih banyak pesantren yang belum mendaftarkan izin secara resmi.
“Mari kita upayakan bersama agar semua semua pesantren mempunyai lembaga agar mudah melakukan pendataan dan bisa sinergi dalam membangun Kabupaten Garut,” kata dia.