Liputan6.com, Padang - Hebat, tangguh, dan murah hati, begitulah gambaran untuk Sylvia Avent Azwar. Perempuan 38 tahun yang berjuang menghidupi keluarganya di tengah pandemi Covid-19.
Ibu dari lima anak ini mengakhiri profesinya sebagai driver ojek online (ojol) di wilayah Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) sejak wabah pandemi Covid-19 masuk ke Sumbar pada Mei 2020.
Sylvia bercerita, sebelum wabah Corona Covid-19 masuk ke Sumbar, ia dan suami sudah kesulitan memenuhi kebutuhan, karena 'ngojek' secara bergantian dengan akun yang sama.
Advertisement
Baca Juga
Kesulitan itu semakin mereka rasakan bertambah semenjak akun yang biasa digunakan untuk mengais rezeki di suspend karena dinilai melanggar aturan.
Awal Mei 2020, Sylvia banting setir dan memilih untuk berjualan nasi Padang seharga Rp5.000 saja per bungkus. Sangat murah meriah untuk kategori makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia.
"Kenapa harganya sangat murah, karena target saya adalah driver Ojol yang mangkal sembari menunggu orderan masuk semasa Covid-19," ujar Sylvia, Senin (26/10/2020).
Saksikan Juga Video Pilihan Berikut Ini:
Berbagi Nasi Peduli Covid-19
Meski hidup secara pas-pasan, tidak mengurangi niat Sylvia Avent Azwar dan keluarga untuk berbagi antarsesama di tengah wabah virus Covid-19 di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Perempuan 38 tahun ini membagikan nasi kotak kepada pemulung, pengamen, pengemis, dan warga kurang mampu lainnya sebagai bentuk rasa syukurnya, karena berhasil melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 masuk ke Sumbar pada April 2020.
Ia bersama sang suami menjajal kawasan perkotaan, menyambangi warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk membagikan nasi kotak.
Awalnya, kegiatan berbagi itu hanya diselenggarakan setiap hari Jumat, seiring meningkatnya rezeki pasangan suami istri itu kegiatan berbagi pun meningkat menjadi 3 hari pada akhir pekan, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Kini aksi sosial Sylvia dan suami lebih dikenal dengan 'Nasi Peduli Covid-19'. Pasangan dermawan ini berbagi nasi kotak hingga ke panti jompo, panti asuhan, dan pemukiman kurang mampu lainnya di Kota Padang.
Advertisement