Sukses

Lowongan Kerja untuk Ribuan Pekerja di Sektor Pertanian Sumatera Selatan

Pemprov Sumsel membuka lowongan pekerjaan bagi para lulusan SMK dan S1 pertanian di lima daerah di Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Di tengah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat pandemi Covid-19, ada peluang kerja menggiurkan bagi para masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel).

Di awal bulan November 2020 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel membuka lowongan kerja, untuk wilayah di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel.

Peluang berkarir ini ditujukan para pemuda lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan para sarjana.

Lowongan kerja tersebut ditujukan untuk memenuhi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian. Seperti tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani (PPEP), atau sebelumnya dikenal dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

Menurut Gubernur Sumsel Herman Deru, ada kuota 1.000 orang untuk mengisi posisi tenaga PPL untuk kemajuan pertanian di Sumsel.

"PPL ini nantinya akan sangat membantu dalam mengedukasi para petani di daerah, sehingga dapat melakukan aktifitas becocok tanam secara benar,” katanya, Minggu (2/11/2020).

Pembukaan lowongan kerja ini, menjadi wujud keseriusan Pemprov Sumsel untuk menjadikan Sumsel sebagai Lumbung Pangan Nasional.

Upaya Pemprov Sumsel menghidupkan kembali fungsi dari tenaga PPL, untuk memberikan edukasi yang benar pada kalangan petani yang ada di sentra pertanian.

Salah satunya terkait cara bercocok tanam, pemilihan benih, pemupukan dan pemeliharaan tanaman secara benar termasuk dalam urusan pasca panen.

“Diharapkan hasil produksi panen petani dapat meningkat. Begitu juga dengan kualitas produk yang didapatkan, memenuhi standar mutu yang diharapkan,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) di lima daerah di Sumsel membuka peluang kerja PPEP.

Yang meliputi, Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 3 halaman

Peluang Kerja Pertanian

Untuk syaratnya sendiri yaitu Warga Negara Indonesia (WNI), sehat jasmani dan rohani, berusia maksimal 35 tahun pada saat pendaftaran dan tidak terikat kontrak kerja dengan instansi dan lembaga lainnya.

Lalu, berdomisili di kecamatan Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) dibuktikan dengan KTP dan KK. Serta melampirkan surat keterangan sehat dan bebas narkoba, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.

Syarat lainnya yaitu surat keterangan berkelakuan baik dari polisi, mampu mengoperasikan komputer, memiliki dan mampu mengoperasikan handphone (HP) android dan memiliki SIM C.

Untuk kualifikasi pendidikan harus lulusan SMK pertanian, dibutuhkan tenaga untuk posisi sebagai tenaga Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).

3 dari 3 halaman

Karir Lulusan Sarjana

Sedangkan tenaga PPEP lulusan Strata-1 (S1) Pertanian, dibutuhkan dengan pendidikan program studi Agronomi dan Agroteknologi untuk menempati posisi tenaga Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).

Lulusan S1 Pertanian program studi Agribisnis, akan menduduki posisi tenaga Pendamping Penyuluh dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).

Untuk S1 program studi Hama Penyakit Tumbuhan untuk posisi Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Lulusan S1 Peternakan, akan mengisi posisi tenaga Pendamping Penyuluh.

Untuk pendaftarannya dibuka pada minggu pertama bulan November 2020, melalui website Universitas Sriwijaya (Unsri). Pengumumannya resmi akan diumumkan di salah satu media cetak terbesar di Sumsel, pada tanggal 2-4 November 2020.