Sukses

Fasilitas Video Call di Lapas Banyuasin Saat Pandemi Covid-19

Lapas Kelas IIA Banyuasin Sumsel menyediakan fasilitas video call bagi pengunjung yang ingin berkomunikasi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Liputan6.com, Palembang - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas pertemuan para keluarga dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), terpaksa dihentikan.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka penularan Covid-19 antara pengunjung dan WBP Banyuasin.

Namun Lapas Kelas IIA Banyuasin memberi solusi bagi para keluarga WBP, untuk bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya yang masih mendekam di balik penjara.

Solusinya yaitu menyediakan fasilitas video call melalui komputer, yang bisa menghubungkan pengunjung dan WBP Lapas Kelas IIA Banyuasin Sumsel.

Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin Ronaldo Devinci Talesa mengungkapkan, para pengunjung cukup datang dan mendaftar ke loket di jam kerja.

Nanti petugas akan dengan sigap dan cepat menghubungkan pengunjung kepada WBP Lapas Kelas IIA Banyuasin Sumsel.

"Kita siapkan satu unit komputer untuk masyarakat, yang ingin bertemu dengan warga binaan secara virtual. Fasilitas ini kita berikan secara gratis. Namun tetap mengikuti prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan," katanya, Selasa (10/11/2020).

Dia mengungkapkan, fasilitas ini menjadi bentuk pelayanan prima terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Karena menurutnya, tidak semua orang memiliki ponsel android dan jaringan internet yang baik, untuk bisa menggunakan kunjungan online via video call.

Ronaldo menambahkan, pembatasan terhadap interaksi dengan orang luar terus dijalankan, demi terlindunginya warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuasin Sumsel dari penularan Covid - 19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Tambah Fasilitas Komputer

Kunjungan online menjadi alternatif utama yang dapat diberikan, untuk mengatasi persoalan tersebut. Untuk sementara ada beberapa masyarakat yang menggunakan fasilitas ini.

"Jika ke depannya antisiasme masyarakat meningkat, maka kemungkinan akan kita tambah media komputer lagi,” ujarnya.