Liputan6.com, Serang - Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy, meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyurvei delapan kabupaten dan kota, sebagai kebutuhan data untuk pemulihan ekonomi yang disebabkan oleh covid-19.
"Hal ini kami perlukan untuk membantu penyusunan kebijakan program strategis serta kegiatan pembangunan Pemprov Banten dalam rangka pemulihan ekonomi Banten," kata Wagub Banten, Andika Hazrumy, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selain data tersebut, percepatan vaksinasi, dihilangkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pengetatan protokol kesehatan (prokes) covid-19 juga bisa mempercepat pemulihan ekonomi di Banten.
Menurut Andika, tersedianya data sektoral sangat membantu perencanaan dan penganggaran pembangunan di Banten. Data Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga sangat dibutuhkan untuk menentukan kebijakan pemerintah.
Dengan data tersebut diharapkan program dan kegiatan pembangunan berjalan optimal, misalnya dalam meningkatkan angka rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah untuk dimensi pendidikan, usia harapan hidup untuk dimensi kesehatan, dan pengeluaran per kapita untuk dimensi ekonomi.
"Terdapat minimal 4 indikator utama pembangunan yaitu LPE, IPM, angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang terus didiskusikan oleh BPS Banten bersama-sama perangkat daerah Pemprov Banten, baik melalui FGD maupun melalui seminar atau workshop tematik tertentu," terangnya.
Wagub mengatakan data-data sektoral merupakan dasar pengambilan keputusan penyusunan kebijakan, program kerja dan kegiatan pembangunan daerah. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan ketiga tahun 2020 mengalami terkontraksi minus 5,77 persen.
"Pertumbuhan ekonomi memang cenderung melambat pada masa pandemi, bukan hanya di Banten, tapi secara nasional, bahkan perekonomian dunia," jelasnya.