Sukses

Kasus Covid-19 di Riau Tiba-Tiba Melonjak, Ada Apa?

Kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 19 November 2020 mencapai 688 orang. Angka ini membuat Bumi Lancang Kuning pada peringkat nomor dua kasus harian terbanyak di Indonesia.

Liputan6.com, Pekanbaru - Satgas Covid-19 di Riau merilis kasus terkonfirmasi pada 19 November 2020 mencapai 688 orang. Angka ini membuat Bumi Lancang Kuning pada peringkat nomor dua kasus harian terbanyak di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir membenarkan kasus itu paling tinggi sejak pandemi Covid-19 di Riau. Namun dia menyatakan angka itu terjadi karena keterlambatan memasukkan data kasus konfirmasi sebelumnya.

"Kalau penambahan rutin per hari untuk 19 November 2020 jumlah sebenarnya 196 orang," kata Mimi di kantornya, Kamis petang.

Mimi menerangkan, 492 kasus konfirmasi dari total 688 merupakan kasus yang terjadi beberapa hari lalu. Semuanya berasal dari empat Lembaga Pemasyarakatan di Riau, yaitu Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Dumai dan Pekanbaru.

"Datanya baru dimasukkan oleh pemeriksa sarana pelayanan kesehatan setempat," kata Mimi.

Mimi berharap fasilitas kesehatan yang melakukan swab tes kepada warga segera memasukkan data begitu hasilnya keluar. Jangan sampai menunggu beberapa hari agar tidak terjadi penumpukan data konfirmasi Covid-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bukan karena Sekolah

Dengan ini, Mimi sekaligus membantah bahwa lonjakan Covid-19 di Riau terjadi karena libur panjang ataupun karena adanya sejumlah sekolah di Pekanbaru melakukan belajar tatap muka.

"Bukan juga karena libur panjang kemarin, tapi data dari Lapas yang terlambat dimasukkan," ucap Mimi.

Terlepas dari ini, Mimi menyebut angka kesembuhan pasien Covid-19 di Riau sangat tinggi. Hingga Kamis petang, persentase kesembuhan berada pada angka 87,07 persen.

"Untuk 19 November bertambah lagi yang sembuh 1.002 orang," ucap Mimi.

Kabar buruknya, terdapat dua pasien meninggal dunia sehingga ada 399 warga mengembuskan napas terakhir karena Covid-19. Pasien meninggal karena adanya penyakit penyerta dan ada pula yang tidak.

Hingga Kamis petang, Mimi menyebut total kasus konfirmasi ada 17.948. Dari jumlah itu ada 15.630 pasien sehat dan beraktivitas seperti biasa lagi.

"Sekarang masih ada 1.621 warga terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di fasilitas pemerintah dan 298 orang masih dirawat," ucap Mimi.

Dengan angka-angka tersebut, Mimi menyatakan pandemi Covid-19 belum berakhir. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker ketika beraktivitas di luar, rajin cuci tangan dan menjaga jarak serta hindari kerumunan.