Sukses

Massa Front Pembela Bangsa Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Bandung

Dalam aksi tersebut, peserta aksi menggelar orasi dan membawa spanduk berisi penolakan terhadap Rizieq Shihab

Liputan6.com, Bandung - Massa yang mengatasnamakan Front Pembela Bangsa menyatakan sikap menolak kedatangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab beserta para pendukungnya di Kota Bandung. Kehadiran Rizieq di Bandung dan di Jawa Barat pada umumnya, dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan dan menambah angka penderita Covid 19.

Pernyataan sikap Front Pembela Bangsa tersebut dilakukan di depan Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (20/11/2020). Dalam aksi tersebut, peserta aksi menggelar orasi dan membawa spanduk berisi penolakan terhadap Rizieq Shihab.

Koordinator aksi, Anjar menyatakan kehadiran Rizieq di Indonesia banyak mengundang banyak polemik. Utamanya terkait pelanggaran protokol kesehatan yang tidak diikuti para pengikutnya.

"Kedatangan Rizieq Shihab yang sangat banyak menimbulkan kerumunan baik di Bandara Soekarno Hatta maupun di kediamannya di Petamburan termasuk pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya, seharusnya dapat diantisipasi sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan pertambahan korban Covid-19 di Indonesia," ujarnya.

Sebagai seorang tokoh, lanjut Anjar, Rizieq Shihab juga seharusnya dapat memberikan pengertian kepada para pendukungnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak euforia melakukan penyambutan.

"Dampaknya merugikan orang banyak. Orang yang akan bekerja, orang yang sedang mencari nafkah pada akhirnya harus terganggu, tertunda dan mengalah akibat kondisi stuck di sekitar Bandara Soekarno Hatta hingga menuju kediaman di Petamburan Jakarta pusat," katanya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

6 Sikap Front Pembela Bangsa

Pada kesempatan itu, Front Pembela Bangsa menyampaikan enam poin sikap, yaitu:

1. Menolak kedatangan Rizieq Shihab beserta para pendukungnya di Kota Bandung khususnya dan umumnya di seluruh Jawa Barat, karena hanya akan menimbulkan kerumunan dan menambah angka penderita Covid-19.

2. Menolak kedatangan Rizieq Shihab di Kota Bandung karena hanya akan menimbulkan permusuhan, kebencian memecah belah antar sesama umat, serta banyak mudharatnya dibanding manfaat dari kedatangannya.

3. Menolak kedatangan Rizieq Shihab, karena kami sudah muak dan sudah jenuh dengan cacian, makian dan sumpah serapah yang dilakukan oleh Rizieq Shihab, di mana sudah sepatutnya saat ini kita saling bergandengan tangan saling bahu membahu dalam membangun bangsa, saling menghargai, saling menghormati, tanpa ada rasa benci, dengki yang dikeluarkan lewat cacian dan makian.

4. Menolak revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq Shihab beserta pendukungnya karena terbukti cacian, makian dan sumpah serapah sama sekali tidak sesuai dengan revolusi akhlak yang digaungkan dan apalagi itu keluar dari mulut seorang yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW yang seharusnya menuruni sifat-sifat santun, sopan, baik hati dan merangkul semua umat dan manusia.

5. Meminta kepada seluruh ormas Islam dan elemen bangsa untuk bersatu dan tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya kerumunan massa di saat pandemi Covid-19.

6. Meminta kepada Kapolda Jabar dan Kapolrestabes Bandung untuk tidak memberikan izin keramaian bagi panitia kedatangan Rizieq Shihab.