Sukses

Melihat Akselerasi Realisasi Program Prioritas Pemkab Kutai Kartanegara di Tahun 2020

Sejumlah indikator percepatan realisasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bisa dijadikan penilaian keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di tahun 2020.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menetapkan sejumlah program prioritas sepanjang tahun 2020. Banyak capaian yang bisa dinilai dengan menggunakan indikator keberhasilan sebuah program.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara Wiyono menjelaskan, sejauh ini upaya menjalankan program prioritas itu sudah sesuai target. Beberapa indikator bisa mengukur tingkat keberhasilan itu.

“Sala satu program prioritas di reformasi birokrasi itu masing-masing OPD diharapkan membuat inovasi pelayanan publik, salah satunya yang terakhir kemarin kita dapat Top 45 Pelayanan Publik dari Kemenpan RB,” kata Wiyono, Kamis (26/11/2020).

Di bidang pelayanan listrik ini, paparnya, Kabupaten Kutai Kartanegara masuk lagi di 45 besar nasional.

“Nah, itu salah satu indikatornya terkait dengan reformasi birokrasi di mana kita memberikan pelayanan publik salah satunya terkait pelayanan listrik,” katanya.

Kedua, sambung Wiyono, indikator lainnya adalah hasil penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kinerja Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Opini BPK juga menjadi indikator keberhasilan reformasi birokrasi.

“Kita meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kemarin. Kita juga mendapatkan penghargaan itu sebagai indikator reformasi birokrasi,” tambahnya.

Untuk peningkatan sumber daya manusia, Wiyono menyebut ada dua faktor keberhasilan yang menjadi indikator yakni pendidikan dan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam penganggaran belanja daerah selalu memenuhi ketentuan undang.

“Undang-undang mengamanahkan belanja daerah 10 persen untuk kesehatan dan 20 persen untuk pendidikan, kita bahkan lebih dari itu. Ini menjadi prioritas kita di bidang SDM,” papar Wiyono.

Simak juga video pilihan berikut

2 dari 2 halaman

Peningkatan Pengelolaan Pertanian dan Pariwisata

Di sektor pertanian dan pariwisata, Wiyono menyebut dua sektor ini terus ditingkatkan pengelolaannya. Ada upaya percepatan transformasi struktur ekonomi daerah.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa struktur APBD Kutai Kartanegara memang didominasi oleh dana bagi hasil dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas termasuk batubara dan lain sebagainya yang itu menjadi penopang struktur APBD saat ini,” papar Wiyono.

Sehingga, ketika ada gejolak ataupun persoalan ekonomi nasional dan internasional terkait dengan harga minyak, akan sangat berpengaruh signifikan bagi APBD Kutai Kartanegara.

“Oleh karena itu di dalam RPJMD itu diupayakan adanya transformasi ekonomi. Sektor andalan ini adalah bidang pertanian dan pariwisata,” sambungnya.

Di bidang pertanian, kata Wiyono, dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga menjadikan prioritas dengan penganggaran yang relatif cukup tinggi.

“Itu kenapa? karena memang kita ketahui salah satu potensi yang kita miliki itu di bidang pertanian ini untuk padi saja, atau dalam hal ini beras, selama ini kita itu termasuk surplus dan 40 persen beras di Kaltim itu disumbang dari Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya.

Di bidang Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memasukkan bidang ini sebagai penopang ekonomi di masa yang akan datang. Potensi itu bisa terlihat dari topografi kabupaten ini yang terbilang lengkap.

Mulai dari wisata bahari, wisata sejarah, hingga wisata pedalaman Kalimantan tersedia di kabupaten ini. Jika suatu saat menjadi tulang punggung ekonomi, kata Wiyono, sektor pariwisata akan sanggup menanggung beban itu.

“Di bidang pariwisata, secara spesifik berkenaan dengan ekonomi kreatif. Baru-baru ini kita juga mendapatkan penghargaan secara nasional bahwa kita masuk di dalam 4 besar kabupaten kota kreatif yang sektor unggulannya itu seni pertunjukan, musik dan perfilman,” katanya.

Upaya itu didukung dengan pengembangan fasilitas penunjang. Misalnya membangun creative hub yang bakal menjadi sarana pelaku ekonomi kreatif membangun ide, menuang gagasan, dan melaksanakannya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga sedang menggenjot pembangunan infrastruktur hingga ke daerah terpencil dan terisolir. Hal ini penting untuk aksesibilitas warga yang akan berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.