Sukses

2 Puskesmas Lakukan Rapid Test Antigen Covid-19 Terbanyak di Musi Banyuasin

Ada dua puskesmas di Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel yang banyak melakukan screening awal rapid test antigen.

Liputan6.com, Palembang - Penyediaan rapid test antigen untuk screening awal Covid-19, telah digunakan di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Musi Banyuasin Sumsel, penyediaan rapid test antigen sudah dilakukan sejak bulan April 2020 lalu. Ada sekitar 10.000 alat rapid test antigen yang disediakan dan disebar.

Kepala Dinkes Musi Banyuasin Azmi Dariusmansyah menuturkan, dari puluhan ribu rapid test antigen yang disediakan, sekitar 5.000-an yang sudah terpakai.

Alat screening awal dengan akurasi 80-90 persen tersebut, disebar di 28 puskesmas di 15 kecamatan dan 3 rumah sakit, yaitu RS Bayung Lincir, RS Sungai Lilin dan RSUD Sekayu Musi Banyuasin Sumsel.

“Dari 28 puskesmas di 15 kecamatan di Musi Banyuasin, ada dua puskesmas yang tinggi penggunaan rapid test antigen, yaitu Puskesmas Balai Agung dan Puskesmas Lumpatan. Di dua puskesmas tersebut, sudah terserap sekitar 3.000 stik rapid test antigen,” ucapnya, Senin (30/11/2020).

Menurutnya, stok rapid test antigen sejauh ini masih tercukupi untuk kebutuhan screening awal Covid-19. Di awal penyediaan rapid test antigen, distribusi ke 28 puskesmas sebanyak 50 stik, sedangkan 3 rumah sakit dijatahi 200 stik rapid test antigen. Namun jumlah tersebut bisa ditambah, tergantung dengan kebutuhan screening awal.

Screening awal rapid test antigen di faskes diberikan secara gratis, untuk mendeteksi penularan Covid-19 di komunitas-komunitas.

“Namun jika ingin melakukan rapid test antigen secara mandiri, bisa langsung ke 3 rumah sakit di Musi Banyuasin,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Alat Tes Covid-19

Jika rapid test antigen menunjukkan reaktif, pasien harus langsung diisolasi sembari menunggu hasil swab test. Pengecekan swab test sendiri, menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Alat PCR dan reagennya sendiri dibeli Pemkab Musi Banyuasin sekitar Rp2 miliar di awal-awal pandemi Covid-19 dan disediakan di RSUD Sekayu. Sedangkan alat TCM sendiri, merupakan mesin untuk pengecekan TBC, yang disediakan di RS Bayung Lincir.

“Bedanya alat PCR dan TCM sendiri, yaitu jumlah tabung hasil swab test. TCM hanya bisa memproses 20 tabung dengan durasi 90 menit. Sedangkan PCR bisa menampung 100 tabung dengan durasi 5-7 jam,” ungkapnya.