Liputan6.com, Denpasar Gara-gara takut jalani rapid test, ratusan petugas KPPS di Kabupaten Tabanan Bali yang akan bertugas di Pilkada serentak 2020 harus menerima pil pahit. KPU Tabanan memutuskan untuk mengganti mereka. Ketua Divisi Sosdiklih dan SDM, KPU Tabanan, Ni Putu Suaryani menjelaskan, ada sebanyak 263 petugas KPPS yang diganti lantaran menolak rapid test.
"Total yang kami kumpulkan dari masing-masing kecamatan, semua yang diganti adalah 263 petugas KPPS. Mereka rata-rata tak mau rapid test," katanya di Denpasar, Rabu (2/12/2020).
Ketakutan mereka, Suryani melanjutkan, lantaran takut hasil rapid test reaktif. Mereka juga takut dampak sosial dikucilkan oleh masyarakat jika terkena Covid-19. "Mereka takut karena mungkin dampak sosial, takutnya nanti kalau reaktif. Karena, banyak isu-isu (dikucilkan) di bawah yang menyebabkan mereka berpikir kembali ikut rapid test," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Suryani mengaku sudah menyampaikan di awal perekrutan. Namun lantaran masalah keberanian mereka tak berani menjalani rapid test. Namun, untuk 263 petugas KPPS yang sudah diganti kini pihaknya sudah melakukan perekrutan kembali serta akan dilakukan rapid test dan nantinya sudah siap saat perhelatan Pilkada Serentak 2020 di Tabanan Bali.
KPU Sudah Siapkan KPPS Baru
Ia juga menyebutkan, untuk anggota KPPS dan Petugas Ketertiban di KPU Tabanan total 10.170 orang. Sementara, untuk TPS di Kabupaten Tabanan sebagai 1.130 TPS.
"Sampai saat ini, kita sudah terima 10.170 dan tidak ada kekurangan dan siap semua. Jadi KPPS di setiap TPS itu sebanyak 7 orang dan petugas ketertibannya sebanyak dua orang. Jadi petugas yang dibuat oleh KPU di masing-masing TPS 9 orang," ujar Suaryani.
Advertisement