Sukses

Gara-gara Dukung Paslon dari Partai Lain, PDIP Pecat Made Gianyar

Gara-gara tak mendukung pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, ketiga kader PDIP di Bali dipecat. Salah satunya adalah I Made Gianyar yang saat ini menjabat Bupati Bangli.

Liputan6.com, Denpasar DPP PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya memecat 3 kadernya di Kabupaten Bangli. Lantaran terbukti membangkang dari garis kebijakan partai dan melakukan pelanggaran berat. Ketiga kader PDIP di Kabupaten Bangli tersebut yakni I Made Gianyar yang juga Bupati Bangli saat ini, Sang Ayu Putri Adnyanawati  dan Ngakan Made Kutha Parwata.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Sutena didampingi Wakil Sekretaris Made Suparta dan Kepala Sekretariat DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Ida Bagus Kresna Dana mengatakan ketiganya terbukti tidak mengindahkan instruksi DPP PDI Perjuangan.

"Namun kenyataannya mereka malah mendukung calon bupati dan calon wakil bupati dari partai politik lain. Mereka ini dinyatakan tidak mengindahkan instruksi partai alias melakukan pembangkangan," kata Sutena di kantor PDIP Bali, Jumat (4/12/2020).

Menurutnya, hal tersebut adalah pelanggaran kode etik dalam partai yang berakibat pada pelanggaran berat. “Mereka tidak mendukung rekomendasi calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bangli pada Pilkada Serentak tahun 2020, dan mendukung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari partai politik lain,” ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Pelanggaran Kode Etik Partai

Seperti diketahui, pemecatan ini berkaitan dengan Pilkada Kabupaten Bangli Tahun 2020. DPP PDI Perjuangan telah merekomendasikan Sang Nyoman Sedana Arta menjadi Calon Bupati dan I Wayan Diar menjadi Calon Wakil Bupati Bangli (Paket Sadia).

“I Made Gianyar sebelumnya menjabat wakil ketua bidang kaderisasi dan ideologi DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Masa Bakti 2019-2024. Juga menjabat Bupati Kabupaten Bangli dari PDI Perjuangan periode 2016-2020,” kata dia.

Kutha Parwata diketahui maju sebagai Wakil Bupati yang berpasangan dengan Made Subrata yang diusung oleh Partai Golkar dan melawan Sang Nyoman Sedana Artha di pertarungan pemilihan Bupati dan Wakil Kabupaten Bangli.

“Setiap kader PDI Perjuangan yang tidak loyal tentu mendapatkan sanksi, apalagi ketiga kader ini sudah melakukan pembangkangan terhadap garis kebijakan partai. Jadi partai mengambil tindakan pemecetan sesuai mekanisme yang ada. Mari kita jaga kehormatan, nama baik dan marwah partai,” tutur dia