Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan hasil analisis terkini prakiraan kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan mendatang (5 - 11 Desember 2020). BMKG menyebutkan terdapat potensi peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Indonesia pada masa mendatang.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, peningkatan potensi pertumbuhan awan ini dapat disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil. Selain itu aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia.
“Ada pula pusaran angin (sirkulasi siklonik) yang terpantau di beberapa tempat yang dapat mendorong terbentuknya daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi),” ujar Guswanto dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Sabtu, 5 Desember 2020.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan kondisi tersebut, otoritasnya memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, alias cuaca ekstrem, berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
Wilayah yang itu di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan dan Lampung. Hal serupa diperkirakan juga terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta serta Jawa Timur.
“Terjadi pula di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenga, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat serta Papua,” kata Guswanto.
Guswanto mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan bencana alam lainnya.
Dampak lainnya yang dapat ditimbulkannya ungkap Guswanto yaitu banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.