Sukses

Ketua FPI Pekanbaru Disebut Termakan Skenario Penolakan Rizieq Shihab

Tokoh perempuan Riau Azlaini Agus menilai penahanan Ketua FPI Pekanbaru karena termakan skenario aksi penolakan Rizieq Shihab.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tokoh perempuan Riau, Azlaini Agus, angkat bicara terkait penahanan Ketua FPI Pekanbaru Husni Thamrin oleh penyidik Polresta Pekanbaru karena membubarkan aksi penolakan Rizieq Shihab. Mantan anggota Ombudsman ini menyebut Husni terpancing oleh skenario yang telah disiapkan pihak tertentu.

Bersama Ustaz Abdul Somad, perempuan yang pernah menjadi anggota DPR ini menjelaskan, aksi penolakan Rizieq Shihab itu dilakukan sejumlah orang yang mencatut nama organisasi masyarakat (Ormas) umum, keagamaan dan bahkan tokoh masyarakat.

"Saya menurunkan tim investigasi, setelah dicek ternyata yang ikut unras itu sebagian besar awalnya hanya diajak berdiskusi dan ngopi," katanya di Masjid Al Falah Pekanbaru, Senin malam, 7 Desember 2020.

Perempuan yang mengaku memegang sertifikasi investigator internasional saat menjadi Wakil Ketua Ombudsman ini menyebut tempat diskusi itu berlangsung di Kopi Aren.

Setelah ngopi, sejumlah orang yang datang dan tidak mengatasnamakan organisasi tiba-tiba diajak membuat pernyataan mewakili Ormas di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Saat itu berlangsung aksi damai menolak gerakan radikal dan anti pemecah persatuan bangsa.

"Saya tanya Tiga Laskar di Riau yang namanya tersebut di aksi, hanya satu orang dari laskar yang mengaku hadir. Itupun datang tidak mewakili organisasi," kata Azlaini.

Menjelang aksi berakhir, Husni Thamrin dan sejumlah anggota FPI Pekanbaru datang ke lokasi. Mereka ke sana karena mendapat kabar foto Rizieq Shihab akan dibakar.

Menurut Azlaini, dirinya juga mendapat kabar ada penggerakan massa di sejumlah daerah untuk melakukan penolakan terhadap Rizieq Shihab. Aksi ini didesain berujung kericuhan dengan pendukung Rizieq Shihab di FPI.

"Husni terperangkap dalam skenario itu," kata Azlaini.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kawal Proses Hukum

Terkait proses Husni Thamrin yang sedang berjalan di Polresta Pekanbaru, Azlaini mangajak masyarakat mengontrolnya. Dia berharap penyidik menjalankan tugas sesuai peraturan berlaku.

"Jangan sampai ada kekerasan, ikut alur saja," kata Azlaini.

Azlaini juga berharap penyidik menjelaskan kesalahan Husni ada di mana. Jikapun soal menghalangi orang berpendapat di muka umum, Azlaini menyatakan Husni merupakan orang yang pertama kali di Indonesia terjerat.

Menurut Azlaini, pasal yang dituduhkan penyidik ke Husni dan anggota FPI lainnya tidak terlalu berat dari sisi hukuman. Maksimal penjaranya hanya satu tahun.

"Kalau nanti tidak terbukti, bebaskan dan rehabilitasi namanya," tegas Azlaini.

Azlaini juga teringat ketika dirinya menjadi anggota DPR dan mengkritik Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto. Saat itu, Azlaini menyebut polisi bisa saja membuat orang menjadi bersalah dengan mencari bukti-bukti.

"Begitu juga kalau ingin membuat orang terlihat benar, tinggal cari bukti," kenang Azlaini ketika berbicara langsung ke Sutanto.

Di sisi lain, Azlaini menyebut kritiknya kepada kepolisian bukan berarti permusuhan. Namun sebagai warga negara dia merasa wajib mengontrol jalannya pemerintahan dan tugas kepolisian.

"Dan kepada masyarakat tetap jaga kekompakan, kalau ada gesekan hilangkan saja, jangan sampai terpecah belah," ucap Azlaini.

Â