Sukses

TPS Gibran Rakabuming Raka Masuk Kategori Rawan, Mengapa?

Polisi menyebut delapan TPS di Solo memiliki potensi kerawanan sehingga polisi meningkatkan jumlah petugas keamanan yang berjaga.

Liputan6.com, Solo - Sebanyak delapan tempat pemungutan suara (TPS) di Solo memiliki potensi kerawanan pada penyelenggaraan Pilkada 2020. Salah satu TPS yang dianggap rawan adalah tempat calon wali kota nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka mencoblos.

Kapolresta Solo, Kombes Adi Safrie Simanjuntak mengatakan, pengelompokan TPS di Solo hanya dua, yakni TPS aman dan TPS rawan. TPS yang tergolong rawan pada Pilkada Solo ini jumlahnya mencapai delapan TPS.

"Berdasarkan hasil anev (analisis dan evaluasi), delapan TPS itu diidentifikasi memiliki potensi rawan konflik," kata Ade kepada wartawan usai memimpin apel pergeseran pasukan ke TPS di kawasan Stadion Manahan Solo, Selasa, 8 Desember 2020.

Dari jumlah delapan TPS rawan itu, dia menyebutkan, empat di antaranya merupakan TPS tempat masing-masing pasangan calon mencoblos pada Rabu, 9 Desember 2020, besok. Seperti diketahui, Pilkada Solo dikuti dua pasangan calon, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan pasangan calon independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo.

"Empat TPS itu akan kunjungi para calon untuk mengunakan hak suaranya. Sedangkan sisanya ada lah," kata Ade yang enggan menyebutkan lokasi TPS lainnya yang termasuk rawan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pengamanan Ditingkatkan

Untuk mengantisipasi terjadinya konflik di TPS tersebut, Ade mengungkapkan Polresta Solo bakal mengerahkan petugas keamanan tambahan di lokasi tersebut. Sistem penjagaan itu pun berbeda dengan TPS kategori aman yang setiap dua petugas keamanan membawahi sebanyak 10 TPS.

"Untuk TPS yang rawan kita antisipasi dengan perkuatan maupun penebalan kekuatan yang kita setting di lokasi. Kita juga siapkan pasukan tim mobiling," sebutnya.

Dengan demikian, jumlah personel yang dikerahkan untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada 2020 di Solo mencapai 750 personel. Jumlah itu pun dibagi dua, yakni petugas pengamanan TPS dan petugas keamanan yang berpatroli keliling.

"Jumlah pasukan itu merupakan gabungan TNI dan Polri. Nanti tim yang patroli itu juga sebagai tim pengurai kerumuman," dia menandaskan.