Liputan6.com, Sleman - Di tengah pandemi Covid-19 dan bencana alam erupsi Gunung Merapi, warga pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ikut menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Serentak memilih Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020.
Warga yang menghuni barak pengungsian Glagaharjo itu mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) khusus di TK ABA Glagaharjo, Rabu (9/12/2020).
Panewu Cangkringan, Suparmono mengatakan, TPS khusus tersebut sengaja dibangun di sekitar barak pengungsian untuk mengakomodasi hak pilih para pengungsi bencana erupsi Merapi.
Advertisement
Baca Juga
"Lokasi TPS khusus ini berada di samping Balai Kalurahan Glagaharjo, tidak jauh dari barak pengungsian. Ini agar para pengungsi lebih mudah dalam memberikan hak suara pada Pilkada," katanya.
Suparmono juga mengatakan, para pengungsi erupsi Gunung Merapi yang mayoritas merupakan warga kelompok rentan ini dirasa akan kesulitan jika harus memberikan hak suaranya di TPS Dusun Kalitengah Lor.
"Mereka yang memiliki hak suara mayoritas merupakan pengungsi lansia dan beberapa pengungsi dewasa yang harus mengungsi karena memiliki anak kecil dan balita, serta ibu hamil. Jadi cukup repot kalau harus kembali ke dusun untuk mencoblos," katanya.
Menurut data, di barak pengungsian Glagaharjo total yang masuh dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 404 orang.
"Mereka cukup antusias untuk datang memberikan hak suaranya dan datang sesuai waktu yang ditentukan dalam undangan," katanya.
Ia mengatakan, untuk kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 dari para pengungsi juga sudah cukup baik sesuai dengan SOP yang ada.
"Mereka datang sudah dengan alat pelindung diri (APD), seperti masker, dan mencuci tangan serta periksa suhu tubuh saat datang di TPS," katanya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.