Liputan6.com, Padang - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi-Audy Joinaldy mendeklarasikan kemenangannya di Pilgub Sumbar 2020 dengan persentase suara 32,64 persen.
Pasangan yang diusung PKS dan PPP tersebut, mengklain kemenangan di 10 dari kabupaten/kota di Sumbar, yakni di Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kota Payakumbuh.
Ketua DPW PKS Sumbar, Irsyad Syafar mengatakan klaim kemenangan ini setelah tim melakukan real count. Setelah penghitungan 100 persen surat suara, pasangan Mahyeldi-Audy unggul dari paslon lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Kita ada selisih dengan paslon nomor urut dua sekitar 2,5 persen atau lebih dari 57.000 suara dalam Pilgub Sumbar 2020 ini," katanya, Jumat (11/12/2020).
Isyad menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim, kader, relawan dan seluruh pendukung yang sudah berjuang untuk memenangkan Mayledi-Audy dalam pesta demokrasi kali ini.
Ia meminta pendukung dan relawan agar menjaga dan mengawal suara yang sudah diperoleh saat ini hingga rekapitulasi KPU Sumbar diumumkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kemenangan Mahyeldi-Audy di Pilgub Mengejutkan?
Sebelum hari pencoblosan 9 Desember 2020, nama Mahyeldi-Audy Joinaldy bukan calon kuat yang akan memenangkan pertarungan politik kali ini.
Sebab dari berbagai macam lembaga survei yang merilis kekuatan calon, nama Mulyadi-Ali Mukhni dan Nasrul Abit-Indra Catri selalu berada di dua peringat paling atas.
Pengamat politik dari Universitas Andalas, Dr Asrinaldi mengatakan kemenangan pasangan calon nomor 4 tersebut bukan hal mengejutkan karena PKS memiliki kader militan.
"Kader PKS yang militan terus bergerak di akar rumput, meskipun pada survei nama Mahyeldi-Audy bukan calon yang diunggulkan, namun jangan lupa mereka punya mesin partai yang terus bergerak," katanya.
Dari dulu, lanjutnya PKS memiliki pola yang sama, yakni terus bergerak di akar rumput melalui kaderisasi yang terus dilakukan.
Kemudian terkait hasil hitung cepat yang dimenangkan Mahyeldi-Audy, ia menilai hasil rekapitulasi KPU nantinya juga akan sama dan mungkin hanya akan berbeda sedikit untuk perolehan persentase suara.
"Persentase mungkin tidak akan sama persis dengan quick count, namun untuk urutan sangat kecil sekali kemungkinan berubahnya," ia menambahakan.
Advertisement