Sukses

Horor Tanah Ambles Merusak 9 Rumah di Dusun Situ Cilacap

Petugas BPBD Cilacap bersama Pemerintah Desa Karangkemiri mendata dampak bencana alam berupa tanah ambles

Liputan6.com, Cilacap - Hujan deras beberapa pekan terakhir memicu bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tak hanya itu, sembilan rumah di Dusun Situ, Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, dilaporkan rusak akibat bencana tanah ambles.

Berdasar laporan Kepala Desa Karangkemiri, ada sembilan rumah yang rusak. Sebagian rumah mengalami rusak berat, lainnya sedang.

“Tembok dapur rumah tembok bagian belakang dan samping hampir ambles dan banyak rumah yang retak,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, Selasa (15/12/2020).

Sembilan rumah yang rusak akibat tanah ambles tersebut yakni milik Sudin, Saru, Sayid, Saiman, Sani, Bodong, Ibu Dirsem, Tugino, dan Mukiyat. Adapun keluarga yang rumahnya rusak diungsikan ke rumah tetangga yang lebih aman.

"Kalau ada hujan lebat lebih baik mengungsi,” ucapnya.

Dia mengaku belum mengetahui berapa jumlah warga terdampak tanah ambles tersebut. Pada Selasa, petugas BPBD Cilacap bersama Pemerintah Desa Karangkemiri melakukan assesment ke lokasi tanah ambles tersebut.

Assesment lapangan ini diperlukan untuk menentukan langkah yang akan dilakukan. Selain itu, data-data itu penting sebagai dasar untuk distibusi bantuan.

“Kalau jumlah di lingkungan yang terdampak kita belum mengetahui," ujarnya.

Komara menjelaskan, sebagian wilayah Jeruklegi, termasuk Desa Karangkemiri merupakan wilayah perbukitan. Hujan lebat kerap memicu bencana tanah longsor atau gerakan tanah. Karenanya, dia meminta agar warga mewaspadai kemungkinan gerakan tanah susulan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Banjir Cilacap Meluas

Sementara, Sebanyak 12.268 rumah di eks-Distrik Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terdampak banjir, seturut meluasnya rendaman.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, banjir meluas dan tinggi genangan bertambah usai wilayah tersebut kembali diguyur hujan lebat pada Senin malam.

“Tadi malam genangan bertambah tinggi. Memang hujan deras semalam,” kata Agus.

Kata dia, hari ini petugas dan relawan mulai mengungsikan warga di sejumlah desa. Di antaranya, di Desa Sidareja, Gunungreja, Sidamulya dan Sudagaran, Kecamatan Sidareja.

“Genangan cukup besar, cukup tinggi lah, antara 20-150 sentimeter. Ini memang sedang bergerak untuk evakuasi, baik di Sudagaran maupun di Sidamulya,” ujarnya.

Hingga Selasa siang, sebanyak 120 keluarga yang terdiri dari 364 jiwa telah mengungsi. Jumlah pengungsi dipastikan terus bertambah lantaran rendaman sudah semakin tinggi.

Terkini, tinggi genangan mencapai 50-150 sentimeter. Pada Selasa siang, petugas kembali mendata dilanjutkan distribusi bantuan untuk pengungsi.

“Baru tadi pagi warga mau mengungsi, padahal kita sudah menyarankan sejak Minggu, hari Senin juga diharapkan mau mengungsi, tapi ternyata baru mau mengungsi tadi pagi,” Agus mengungkapkan.

Di eks-Distrik Sidareja, sebanyak 19 desa di lima kecamatan terendam banjir. Lima kecamatan tersebut yakni, Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, dan Bantarsari. Adapun secara keseluruhan, sebanyak 11 kecamatan di Cilacap dilaporkan terendam banjir.