Liputan6.com, Balikpapan - Jumlah pasien terpapar virus Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) menembus angka 3.095 jiwa. Pasien-pasien ini masih menjalani proses isolasi mandiri serta penanganan medis pihak rumah sakit.
“Pasien terpapar virus mencapai angka3 .000 kasus di bulan Desember,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki, Minggu (20/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Terdapat enam kota/kabupaten di Kaltim menjadi pusat penyebaran Covid-19. Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tercatat tertinggi jumlah warga terpapar virus disusul Balikpapan, Kutai Timur (Kutim), Samarinda, Bontang, dan Berau.
Sebanyak sepertiga kasus Covid-19 tercatat berada di Kukar dengan 1.042 pasien. Jumlah kasus lainnya; Balikpapan (521), Kutim (469), Samarinda (436), Bontang (229), dan Berau (146).
Setyo mengatakan, total kasus Covid-19 Kaltim mencapai 23.925 kasus memasuki penghujung tahun ini. Sembilan kota/kabupaten Kaltim sudah berwarna merah atau diartikan berstatus waspada penyebaran virus menular ini.
“Hanya Kabupaten Mahulu yang masih berwarna kuning di Kaltim,” papar Setyo.
Satgas Covid-19 Kaltim mencatat angka penyebaran virus di Mahulu terkonfirmasi mencapai 26 kasus dengan 2 pasien masih menjalani isolasi mandiri.
Kesembuhan pasien Covid-19 Kaltim cukup tinggi mencapai 20.163 jiwa dengan kematian 667 jiwa. Angka kematian tertinggi virus ini terjadi di Balikpapan 249 jiwa dan Samarinda 204 jiwa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus Covid-19 di Calon Ibu Kota Negara Masih Tinggi
Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mengakui tingkat sebaran Covid-19 masih tinggi di wilayahnya. Satgas Penanggulangan Virus Covid-19 mempublikasi jumlahnya mencapai 1.042 kasus jauh melampaui Samarinda dan Balikpapan sebagai dua kota utama Kaltim.
“Sebaran Covid-19 Kukar memang masih tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar Martina Yulianti, Minggu (20/12/2020).
Laporan kasus Covid-19 Kukar mencapai 1.042 atau 33 persen dari total keseluruhan kasus terjadi di Kaltim. Total jumlah pasien Kaltim mencapai 3.095 orang.
Yulianti mengatakan, tingginya kasus Covid-19 Kukar disebabkan kondisi geografisnya yang berbatasan langsung dengan Samarinda dan Balikpapan. Dua kota besar menjadi pusat populasi penduduk di Kaltim.
Selain itu, calon ibu kota negara ini pun terkendala luasan wilayahnya mencapai 27 ribu kilometer persergi. Wilayah Kukar termasuk terluas di Kaltim bersama Kutai Timur dan Kutai Barat.
Selain itu, Kukar juga memiliki kepadatan jumlah penduduk sebesar 700 ribu jiwa. Kepadatan jumlah penduduknya hampir sama dengan Samarinda yang menjadi ibu kota Provinsi Kaltim.
“Wilayahnya luas dan penduduknya banyak, sehingga bisa dimaklumi jumlah pasien Covid-19 Kukar lebih tinggi dibandingkan kota/kabupaten lain,” papar Yulianti.
Pasien Covid-19 Kukar seluruhnya menjalani isolasi mandiri di rumah sakit; RSUD Parikesit, RSUD Raja Kota, dan RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti.
Meskipun begitu, Yulianti mengklaim sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan seperti aktif tracking dan kampanye protokol kesehatan. Ia meminta kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid19.
“Kita tidak bisa bergerak sendirian, harus juga diikuti pihak lain dalam pencegahan pandemi ini,” tegasnya.
Advertisement
Surat Edaran Bagi Perusahaan di Balikpapan
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kembali mengedarkan surat pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan-perusahaan. Ada indikasi tumbuhnya kembali klaster penyebaran virus melalui perusahaan.
“Masih dalam tahap pembahasan pemerintah daerah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, Minggu (20/12/2020).
Pemkot Balikpapan meminta komitmen masing-masing perusahaan bersama membendung penyebaran Covid-19 di lingkungannya. Seluruh karyawan diminta serius dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan maskers, cairan disenfektan, dan selalu menjaga jarak.
“Karyawan juga harus rutin memeriksa kesehatan,” papar Andi.
Sejak awal Desember 2020 klaster perusahaan justru meningkat. Baik dari pergantian kru maupun perjalanan dinas/cuti karyawan. Termasuk dari tracing klaster perusahaan. Karena imbas dari klaster perusahaan kemudian muncul klaster keluarga yang juga meningkat.
Andi menerima laporan 43 pasien baru terkonfirmasi Covid-19 dari totalnya mencapai 521 jiwa. Pasien-pasien baru ini diantaranya merupakan karyawan perusahaan bergerak di bidang industri minyak gas Balikpapan.
“Dengan 10 di antaranya dari bidang migas. Ada juga dari bidang kesehatan, yakni seorang dokter dan sopir,” sebutnya.
Pemkot Balikpapan sudah pernah menerbitkan surat edaran tertuju perusahaan pada pertengahan tahun lalu. Tujuan penerbitan surat edaran relatif sama dengan surat edaran terbaru nanti.
Perusahaan harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan termasuk membentuk Satgas.
Kasus Covid-19 di Balikpapan mencapai 5.191 kasus dengan kematian merengut 249 jiwa. Angka kesembuhan pasien di Balikpapan mencapai 4.421 kasus.