BMKG Gorontalo Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Teluk Tomini

Ilustrasi pixabay (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo memprediksi akan terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan Provinsi Gorontalo menjelang akhir tahun.

Koordinator Data dan Informasi Stamet Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko mengatakan, gelombang tinggi di perairan Gorontalo diprediksi akan terus terjadi pada Desember 2020 dan Januari 2021.

"Perairan Teluk Tomini di bagian Utara dan Selatan Gorontalo berpotensi gelombang tinggi yang mencapai lebih dari 2.5 meter," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, tingginya gelombang ini disebabkan angin kencang yang mengguyur wilayah Gorontalo dan sekitarnya. Wahyu mengimbau agar masyarakat selalu waspada, terutama nelayan yang biasa beraktivitas di tengah laut, mengingat potensi gelombang tinggi bisa lebih besar dari prediksi BMKG.

"Selain itu juga para wisatawan yang hendak berlibur di wisata pantai, diminta untuk jangan dulu mandi ataupun naik perahu," ujarnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadi insiden atau kecelakaan yang timbul akibat cuaca ekstrem, termasuk gelombang tinggi, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo telah menyediakan personel pengamanan.

Personel Basarnas Gorontalo yang disiapkan akan terjun dalam penanganan siaga Natal dan Tahun Baru. Jumlahnya sebanyak 35 personil Rescuer dan 14 personil ABK yang ditempatkan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Pos SAR Marisa, Pos Sar Kwandang.

Personel akan berkonsentrasi pada transportasi saat momen mudik Natal dan Tahun Baru, seperti Bandar udara Djalaludin Tantu, Pelabuhan penyeberangan Gorontalo dan Tempat wisata yang ada di Provinsi Gorontalo.

"Kami siagakan personil mulai dari tanggal 18 Desember hingga januari. Personel tidak hanya siaga di laut tetapi juga di objek yang berpotensi kecelakaan lainya," ungkap Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

Puluhan perahu tradisional milik nelayan di Kenjeran, Surabaya, terpaksa ditambatkan di bibir pantai selama sebulan, akibat dari cuca buruk dan gelombang laut yang tinggi. BMKG menghimbau kepada para nelayan untuk tidak melaut karena membahayakan.