Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bersama BKSDA mulai berpatroli rutin di sekitar perairan Teluk Palu menyusul serangan buaya muara terhadap warga di Pantai Talise, Palu.
Baca Juga
Advertisement
Patroli perairan bersama Ditpolairud dan BKSDA Sulteng itu mulai dilakukan sejak Minggu pagi (20/12/2020) dengan menyusuri area muara Sungai Palu hingga arah utara kawasan objek wisata Pantai Kampung Nelayan menggunakan perahu karet.
Di area sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer itu buaya-buaya kerap muncul dan membahayakan warga yang tengah mandi.
"Kami mengimbau masyarakat yang sedang berendam atau berenang, agar selalu waspada adanya binatang buas dan berbahaya, buaya di pantai ini, tolong hati-hati dan waspada," Kasi Binmasair Ditpolairud Polda Sulteng, AKP Agus Tolla mengimbau melalui pengeras suara baik dari atas perahu karet, Minggu (20/12/2020).
Agus menjelaskan patroli seperti itu akan rutin digelar bersama BKSDA Sulteng setiap Sabtu dan Minggu atau hari-hari libur lainnya. Selain sebagai upaya pencegahan serangan buaya, adanya petugas di lokasi tersebut juga memudahkan pertolongan terhadap warga yang menjadi korban serangan satwa liar itu.
Pihak BKSDA Sulteng sendiri mengakui buaya muara di lokasi itu dalam dua bulan terakhir menjadi lebih agresif dari sebelumnya. Tercatat pada bulan November lalu seorang nelayan di kelurahan Talise terluka di bagian tangannya akibat serangan satwa bernama ilmiah Crocodylus Porosus itu. Serangan terbaru terjadi pada 12 Desember lalu yang mengakibatkan tangan kanan seorang warga yang tengah berendam di pantai tersebut luka parah.
"Ini salah satu bentuk sosialisasi dan edukasi untuk warga tentang satwa yang dilindungi sekaligus tentang sifat buas satwa tersebut," kata Kepala Konservasi Wilayah I BKSDA Sulteng, Haruna Hama.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.