Liputan6.com, Palembang - Light Rail Transit atau LRT di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi moda transportasi yang disiapkan jelang event internasional Asian Games 2018 lalu.
Kereta api cepat ini juga, merupakan salah satu pilihan transportasi berbasis teknologi, dengan fasilitas yang membuat penumpangnya nyaman dan aman.
Namun di tengah pandemi Covid-19, pengelola LRT Palembang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat ke para penumpangnya.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dialami oleh Abdullah (24), warga Kalidoni Palembang yang tidak diperbolehkan masuk ke stasiun LRT Palembang karena tidak menggunakan masker.
Ia lupa mengenakan dan membawa masker. Sehingga petugas LRT Palembang terpaksa melarang karyawan swasta tersebut, untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta.
“Saya tadi buru-buru. Makanya, lupa bawa masker. Jadi beli dulu masker di minimarket dekat stasiun. Baru diperbolehkan masuk ke dalam stasiun LRT Palembang,” ucapnya, Selasa (22/12/2020).
Selain menggunakan masker, para penumpang LRT Palembang juga diimbau untuk menggunakan pakaian lengan panjang, serta diukur suhu tubuhnya.
Di dalam tunggu stasiun, petugas LRT Palembang memberi banyak tanda untuk mengatur jarak antar penumpang.
Seperti di tempat duduk, antrian loket serta antrian saat masuk kereta. Kondisi di gerbong kereta juga sama. Jarak tempat duduk diatur melalui berbagai tanda.
Di antaranya tempat berdiri juga diberi tanda, dengan jarak sekitar dua meter. Bahkan di setiap gerbong disediakan hand sanitizer dan penumpang dilarang berbicara dengan jarak berdekatan satu sama lain.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengatakan, jumlah penumpang LRT Palembang hanya sekitar 70 persen dari kapasitas penumpang di dalam gerbong LRT Palembang.
Jika kapasitas 70 persen kursi penumpang sudah penuh, penumpang LRT Palembang lainnya harus menunggu kedatangan kereta api selanjutnya.
“Aturan ini memang kami buat agar LRT Palembang menjadi angkutan massal yang nyaman, aman dan sehat untuk dinaiki serta bebas dari penularan Covid-19,” katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Penumpang LRT Palembang
PT KAI juga menerapkan disiplin prokes yang ketat, terhadap karyawannya selama bertugas. Mereka wajib mengenakan masker, face shield dan sarung tangan selama bekerja dan melayani penumpang.
“Seluruh sarana dan prasarana juga dibersihkan setiap satu jam sekali. Baik berbagai ruangan dan bagian stasiun hingga gerbong,” katanya.
Menurutnya, kepercayaan masyarakat pun lambat laun tumbuh. Karena selama November 2020, jumlah penumpang LRT Sumsel mengalami kenaikan.
Total LRT Sumsel telah mengangkut 54.136 penumpang. Rata-rata penumpang saat hari libur mencapai 2.846 orang penumpang. Sementara di hari biasa, rata-rata 1.763 orang penumpang.
Advertisement
Pelayanan Penumpang KA
“Per 1 Desember 2020 lalu, jumlah perjalanan ditambah menjadi 42 perjalanan. Dari sebelumnya hanya 22 perjalanan,” ungkapnya.
Diakuinya, di awal pandemi Covid-19, warga masih banyak yang takut untuk menggunakan transportasi umum.
Namun, seiring dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Serta mulai dikuranginya pembatasan aktivitas. Pengguna LRT Sumsel terus meningkat.
“Kami akan terus meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi penumpang, dengan tetap menerapkan secara ketat prokes,” ujarnya.