Liputan6.com, Palu - Buaya muara yang sering menampakkan diri di tepi Teluk Palu mulai menjadi momok bagi para nelayan setempat.
Baca Juga
Advertisement
Kekhawatiran akan menjadi korban serangan buaya muara dirasakan para nelayan di Kelurahan Talise. Arham (51), ketua kelompok nelayan setempat mengungkapkan ketakutan nelayan semakin besar karena lokasi sandar perahu-perahu di lokasi itu juga menjadi tempat buaya-buaya menepi, terutama saat sore dan malam hari.
"Celakanya di lokasi ini tidak ada penerangan. Beberapa kali kami nyaris menjadi korban saat mau melaut malam hari, tiba-tiba ada buaya di tepi pantai,” Arham menceritakan di lokasi perahu Nelayan Talise sandar, Kamis (24/12/2020).
Akibatnya para nelayan yang hendak melaut pada malam hari harus waspada dengan kondisi sekitar saat akan mengambil dan menjalankan perahunya.
Warga di sekitar lokasi itu, kata Arham, saat ini juga tidak berani lagi menjaring ikan di pinggiran pantai setelah seorang rekan mereka terluka tangannya akibat serangan hewan buas itu pada awal November lalu, yang disusul serangan fatal hewan itu terhadap warga yang sedang mandi di Pantai Talise pada 13 Desember lalu.
Dia khawatir konflik antara nelayan dengan hewan bernama latin Crocodylus porosus itu akan makin sering terjadi karena populasinya yang meningkat. Dia berharap pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memberi perhatian terhadap situasi yang berdampak pada usaha nelayan itu.
Selain itu, dia berharap pemerintah daerah segera melengkapi lokasi sandar perahu nelayan itu dengan sarana dan infrastruktur yang baik demi keselamatan warga pesisir.
"Yang jadi kebutuhan utama itu penerangan. Kasihan nelayan mau melaut tapi selalu cemas dan takut," Arham mengharapkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.