Sukses

Sampah Menggunung di Pekanbaru, Kemana Petugas Kebersihan?

Sampah di Pekanbaru selama beberapa hari sejak pergantian tahun tak terangkut sehingga sampah menggunung di sejumlah titik jalan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah beberapa hari sejak pergantian tahun sampah-sampah di sejumlah perumahan di Pekanbaru tak diangkut. Mobil sampah yang biasanya lewat setiap hari sudah tidak terlihat menjelang pergantian tahun.

Hal ini membuat plastik besar berisi sampah di depan rumah warga menumpuk. Bau busuk menyengat menghiasi saban hari. Apalagi sampah itu ada yang berserakan ke jalan karena ditumpahkan kucing serta anjing untuk mencari makan.

Tak hanya di perumahan, sejumlah titik pinggir jalan Kota Madani Bertuah juga dihiasi gundukan sampah yang mulai menggunung. Bahkan ada yang memakan sebagian badan jalan seolah menunggu kapan diangkut.

Misalnya di pinggir Pasar Arengka Pagi, Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Sampah menggunung mulai menutupi lapak-lapak pedagang jika dilihat sekilas oleh pengendara.

Untung saja, di lokasi ini sudah ada dua truk pengangkut sampah dengan sejumlah petugas kebersihan memuat ke kendaraan itu. Jumlah mobil ini belum mampu mengatasi tumpukan itu karena biasanya pada malam hari volume sampah di sana bertambah lagi.

Salah satu pedagang di sana, Lina menyebut sampah di pasar itu sudah tiga hari tak diangkut.

"Itupun tidak semuanya akan terangkut karena sudah lama menumpuk di sini," kata Lina, Selasa siang, 5 Januari 2020.

Pengunjung pasar di Pekanbaru ini mengeluhkan bau busuk karena sampah itu lembab. Mereka terganggu saat berbelanja tapi terpaksa dilakukan karena pasar ini menjadi tujuan utama karena kelengkapan kebutuhan pokok.

"Tentu tidak nyaman karena sampahnya sudah ada ulat, tapi kebutuhan rumah tangga harus dibeli," kata seorang pengunjung.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

DLHK Minta Maaf

Terpisah, Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Agus Pramono meminta maaf atas ketidaknyamanannya ini. Dia meminta masyarakat pengertian karena pengelolaan sampah di Pekanbaru terkendala.

Penyebab utamanya adalah belum adanya penetapan perusahaan pengelolaan sampah seperti tahun sebelumnya. Perusahaan tahun lalu sudah habis kontrak sehingga masih menunggu lelang.

"PT Godang Tua Jaya dan Samhana sebagai perusahaan pengangkut sampah sudah berakhir kontraknya akhir tahun lalu," kata Agus.

Sebagai antisipasi, Agus menyiapkan 41 armada pengangkut sampah menjelang penetapan pemenang lelang. Armada itu terdiri dari 20 unit kendaraan milik DLHK dan sisanya pinjaman dari dinas lain serta dua perusahaan tersebut.

"Sebanyak 13 unit dari perusahaan, pengangkutan sampah dilakukan paruh waktu dan bergantian," kata Agus.

Agus menerangkan, pengangkutan dilakukan dengan skala prioritas. Dinasnya mengutamakan jalan-jalan protokol dan tempat usaha. Sementara lingkungan perumahan dilakukan warga secara mandiri.

"Ini sesuai dengan rapat forum komunikasi RT/RW," ucap Agus

Agus mengakui armada yang ada saat ini sangat terbatas sehingga keterlambatan pengangkutan sampah terjadi. Diapun mengerti dengan keluhan masyarakat karena penumpukan sampah ini.

"Mudah-mudahan Januari ini sudah ada pemenang perusahaan pengangkut sampah," sebut Agus.