Liputan6.com, Makassar - Dua terduga teroris yang ditembak mati di Jalan Boulevard, Cluster Biru, kompleks perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1/2021) sekitar pukul 06.00 Wita ternyata hendak melakukan bom bunuh diri. Keduanya adalah MR dan AS.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Analis Kebijakan Bidang Intelijen Densus 88 Anti Teror, Brigjen Pol Ibnu Suhendra saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sulsel, Kamis (7/1/2021).
"Kita berhasil mengidentifikasi bahwa mereka hendak melakukan bom bunuh diri," kata Ibnu saat ditanya wartawan, Kamis (7/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Namun ihwal lokasi rencana para terduga teroris itu hendak melakukan bom bunuh diri belum berhasilnya diidentifikasi lantaran keduanya telah ditembak mati saat insiden penangkapan kemarin.
"Belum, kita tidak berhasil identifikasi," ucapnya singkat.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan bahwa menjelaskan bahwa para terduga pelaku terorisme yang ditangkap di kompleks perumahan Villa Mutiara rutin melakukan latihan menembak sejak bulan Oktober 2020.
"Sejak bulan Oktober, kelompok Villa Mutiara secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idad," jelas Merdisyam.
Merdisyam juga menyebutkan bahwa kedua terduga teroris yang ditembak mati ini memiliki hubungan keluarga dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik yang berada di Jolo Filipina pada Janurai 2019 silam.
"MR ini saudara kandung dengan pelaku bom bunuh diri di Filipina," ucapnya.
Sebelumya Densus 88 Antiteror melakukan operasi penangkapan 20 terduga teroris di Sulawesi Selatan. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, para terduga teroris ini ditangkap di tiga lokasi berbeda yakni Kabupaten Gowa, Kota Makassar dan Kabupaten Enrekang.
Saat penangkapan terduga teroris di Kota Makassar, Densus 88 Antiteror mendapat perlawanan, sehingga dua terduga teroris yakni MR dan AS terpaksa ditembak mati. Sementara seorang terduga teroris lainnya berinisial IW hingga kini masih dirawat akibat luka tembak.