Sukses

Plh Sekda hingga Kapolda Riau Batal Disuntik Vaksin Covid-19

Sejumlah pejabat publik di Riau, mulai dari Plh Sekda Riau, Kapolda dan Komandan Lanud tidak disuntik vaksin Covid-19 meskipun sebelumnya sudah diusulkan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Vaksin Covid-19 mulai disuntikkan kepada perwakilan tokoh publik, masyarakat dan tenaga medis di Riau. Namun, dari sejumlah nama, misalnya Plh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Kepala Kejati Riau, Kapolda hingga Komandan Lanud batal disuntik.

Begitu juga dengan Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar Nasution. Syamsuar memang tidak disuntik karena baru sembuh Covid-19, sementara Edy tidak masuk kualifikasi karena umur.

Edy Natar yang hadir memantau vaksinasi mengatakan, Plh Sekda Riau Masrul Kasmi batal disuntik vaksin Covid-19 karena tensinya tinggi. Pemeriksaan tim medis, tekanan darah Masrul mencapai 160/110.

"Kondisi seperti ini sebagai alasan pemaaf yang harus dilaksanakan," kata Edy kepada wartawan, Kamis siang, 14 Januari 2021.

Menurut Edy, pemberian vaksin Covid-19 dilakukan secara selektif dan pertimbangan medis. Vaksinasi juga dilakukan untuk membuat masyarakat yakin bahwa vaksin ini aman.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menjelaskan, Komandan Lanud Roesmin batal divaksin karena ada pergantian, sehingga pemberian dilakukan di tempat lain.

"Kapolda sendiri ada saran dari tim medis untuk ditunda, tadi ada penggantinya Karo SDM tapi juga enggak bisa karena tensinya tinggi," kata Mimi yang juga termasuk orang mendapat vaksin Covid-19 di Riau.

Sementara, Kepala Kejati Riau Mia Amiati diganti oleh wakilnya Daru Trisadono. Daru mendapat vaksin setelah Komandan Korem Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pemantauan 14 Hari

Mimi menyebut vaksin pertama diberikan kepada 21 perwakilan tokoh publik, masyarakat, tenaga kesehatan, tokoh lintas agama dan ketua organisasi profesi. Pemberian dilakukan karena mereka sering berhadapan dengan masyarakat.

"Tenaga kesehatan berhadapan langsung dengan pasien," kata Mimi.

Mimi menjelaskan, pemberian vaksin Covid-19 pertama di Riau tidak ada kendala. Penerima vaksin setelah diobservasi selama 30 menit tidak ada keluhan dan beraktivitas seperti biasa.

"Selanjutnya akan dipantau selama 14 hari ke depan," ucap Mimi.

Setelah 14 hari, penerima vaksin pertama bakal mendapatkan dosis kedua. Ini sesuai dengan petunjuk Kementerian Kesehatan dan organisasi kesehatan, di mana setiap orang mendapatkan dua dosis.

"Kalau nanti ada keluhan silahkan hubungi kontak pengaduan ataupun datang ke pelayanan kesehatan," ujar Mimi.

Sebagai penerima vaksin Covid-19 pertama di Riau, Mimi menyatakan kondisi badannya seperti biasa. Dia menyebut tidak ada keluhan, kecuali merasakan masuknya jarum suntik ke lengan.

"Inikan sama rasanya dengan vaksin meningitis," kata Mimi.