Liputan6.com, Cilacap - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar menggelar ‘Diklat Pembuatan Gerak Animasi 3D’ di SMK Komputama Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.
Menariknya, Diklat Animator ini digelar di Cilacap barat, yang relatif jauh dari pusat industri animasi. Ini adalah upaya Kemenperin membuka peluang yang sama untuk lahirnya animator-animator andal, baik di kota besar maupun daerah pelosok.
Dalam hal ini, BDI Denpasar menggandeng 8 Mata Studio Animation, Solo, sebagai pelaksana. Pelatihan digelar dengan standar protokol ketat pencegahan Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Pelaksana lapangan (OC) Diklat, yang juga Kepala SMK Komputama Majenang, Nana Kusnana, M. Kom mengatakan diklat ini merupakan upaya Kemenperin untuk menciptakan animator-animator andal. Materi yang diberikan adalah pembuatan gerak animasi 3D.
Pelatihan digelar antara 14 Januari – 8 Februari 2021, dengan jumlah peserta 24 orang, dari beragam kalangan, mulai dari dosen, mahasiswa, siswa SMK Jurusan Animasi, guru, hingga masyarakat umum dengan kualifikasi tertentu.
Dia juga meyakini animasi memiliki peluang yang tinggi pada masa industri 4.0. Sebab, nyaris seluruh industri di dunia, berkaitan dengan multimedia. Animator, bakal menjadi keahlian yang banyak dicari.
Namun, dia mengakui acap kali siswa, atau masyarakat terkendala dengan sulitnya mengakses pelatihan, pembekalan, maupun pendidikan animasi yang rata-rata berada di kota besar. Karenanya, sejak 2014 lalu, SMK Komputama mendirikan jurusan animasi.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Industri Animasi
“Saya yakin terbuka lebar. Karena, pada masa industri 4.0 ini, animasi akan semakin penting bagi dunia industri. Tidak hanya untuk kepentingan media, namun ke depan, hampir semua industri akan berkaitan dengan multimedia dan animasi,” ujarnya.
Direktur 8 Mata Animation Studio, Agus Doni Purwosulistio melihat banyak potensi di Kabupaten Cilacap, terutama Majenang, yang relatif jauh dari akses ke pusat industri animasi.
Karenanya, pelatihan itu digelar untuk membidik animator-animator berbakat yang berpeluang mengikuti pelatihan selanjutnya, hingga siap masuk ke dunia industri.
“Dari pelatihan ini, saya harap lahir lulusan-lulusan terbaik, yang nantinya akan siap masuk di dunia industri. Meski, kami masih akan terus mendampingi tahap demi tahap,” kata Doni.
Doni juga mengatakan, sejauh ini, dia melihat di Majenang banyak potensi yang bisa digali. Tak hanya para animator, dia menemukan banyak bakat yang terkait dengan industri animasi. Hanya saja, dalam pelatihan kali ini, Kemenperin fokus kepada animator.
“Jadi tidak hanya sebatas di pelatihan ini, tetapi, juga ke kerja-kerja lain yang berkaitan dengan industri animasi. Itu bisa dilibatkan,” ucap Doni.
Doni sendiri bukan orang baru di dunia animasi. Sempat bergabung dengan salah satu rumah produksi top di ibu kota, Doni lantas membangun industri animasi di tempat tinggalnya, Solo. Dia juga terlibat dalam produksi film animasi populer, seperti serial Sopo Jarwo, Kiko, Kentis Kentus, Riska Gembul, dan menggarap animasi sejumlah film layar lebar.
Advertisement
Industri Kreatif dan Animasi
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian membidik 2.000 pelaku industri kreatif lahir sebagai bentuk keseriusan dalam memacu penumbuhan pelaku industri kreatif Tanah Air, yang dinilai mampu memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional.
“Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran Balai Diklat Industri (BDI) di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan, dan barang seni,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dikutip dari Antara.
Menperin menjelaskan, pemerintah saat ini sedang memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.
“Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern, sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” katanya.
Pada 2020, Kemenperin menargetkan sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) di BDI Denpasar.
Mereka antara lain merupakan hasil lulusan pelatihan di bidang animasi, programming, desain grafis, game, dan kerajinan. Agus menambahkan, melalui BDI Denpasar, pihaknya optimistis mampu menelurkan perusahaan rintisan (startup) di berbagai sektor.