Sukses

Banjir Bandang di Jembrana, Rumah dan Ternak Hanyut

Curah hujan sangat tinggi di wilayah pegunungan seputaran Kecamatan Pekutatan menyebabkan air sungai Yeh Satang Desa Medewi di Kecamatan Pekutatan, Jembrana Bali meluap dan menyebabkan banjir bandang. Tak sedikit rumah dan ternak warga terbawa banjir.

Liputan6.com, Denpasar Curah hujan sangat tinggi di wilayah pegunungan seputaran Kecamatan Pekutatan menyebabkan air sungai Yeh Satang Desa Medewi di Kecamatan Pekutatan, Jembrana Bali meluap. Akibatnya sungai yang meluap tersebut dan menyebabkan banjir bandang. Akibat banjir bandang itu rumah warga banyak yang terendam banjir, bahkan di antaranya terbawa arus banjir.

Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan pihaknya langsung menerjunkan tim tanggap bencana Polres Jembrana untuk menyelamatkan masyarakat dari bencana banjir bandang.

 

"Kita langsung terjunkan tim tanggap bencana untuk menyelamatkan warga, untuk menghindari adanya korban jiwa," ujar dia di Jembrana, Bali, Jumat (15/1/2021).

Ia melanjutkan, akibat banjir bandang itu akses jalan antara dua desa yakni, banjar Loloan Kampung Lebah, Desa Medewi dan Jalan utama Desa Medewi terputus.  "Akses jalan sepanjang 300 meter amblas tergerus banjir sepanjang. Banjir juga membawa sampah kayu kering dari pegunungan," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Diberikan oleh TNI untuk Korban Banjir

Ia menyebut, akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah, banyak hewan ternak milik warga terbawa banjir bandang, di Mana warga masyarakat tak sempat menyelamantkan ternaknya. 

"Kerugian atas kerusakan rumah, dapur, 2 doser diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sementara jalan desa yang menghubungkan jalan utama menuju desa Medewi putus akibat banjir sepanjang 300 meter," tutur dia.

Untuk diketahui, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. kapolres menyebut kesigapan dari tim sigap bencana alam antara, Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat meminimalisisr adanya korban jiwa.  

"Dalam kejadian tersebut (banjir bandang) tidak ada korban jiwa hanya kerugian materi berupa kerusakan rumah,hewan sapi hanyut dan beberapa barang milik masyarakat," katanya. 

Sementara itu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna melihat langsung kondisi kerusakan rumah warga maupun kerugian lainnya akibat bencana banjir bandang tersebut. Dalam kunjungannya tersebut, Dandim memberikan bantuan sembako kepada korban banjir.

"Mudah-mudahan musibah ini merupakan yang terakhir yang menimpa masyarakat di wilayah Kabupaten Jembrana," ujar dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.