Sukses

Viral Video Penjarahan Bantuan Gempa Majene dan Mamuju, Polda Sulbar: Perlu Penyelidikan

Polda Sulbar akan menyelidiki lokasi dan kebenaran ikhwal video pendek penjarahan bantuan untuk korban gempa yang telah viral di berbagai platform media sosial itu

Liputan6.com, Makassar - Sebuah video pendek viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik menunjukkan aksi sejumlah warga mengambil paksa bantuan yang disebut akan disalurkan ke korban gempa di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Hati-hati buat teman-teman yang membawa donasi ke Mamuju. Ada info di Majene tapatnya di Tapallang ada pemberhentian mobil donasi," begitu takarir yang dituliskan dalam berbagai unggahan di Facebook dan Instagram.

Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan mengatakan kepolisian akan menyelidiki lokasi dan kebenaran ikhwal video pendek penjarahan bantuan untuk korban gempa yang telah viral di berbagai platform media sosial itu.

"Perlu penyelidikan dulu terkait kejadian tersebut kapan dan dimana terjadi. Kami belum bisa memastikan," kata Syamsu saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1/2021).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

SOP Pengawalan Bantuan

Syamsu pun mengimbau agar setiap kendaraan yang membawa sembako via darat agar melapor ke Polsek setempat untuk mendapat pengawalan khusus.

"Disarankan agar setiap mobil yg akan membawa bantuan ke mamuju agar lapor ke polres atau polsek setempat utk mendapatkan pengawalan dan bantuan bisa disalurkan secara terpusat di posko yang aa di belakang kantor gubernur Sulbar," jelasnya.

Perlu diketahui bantuan terus mengalir dari Provinsi Sulawesi Selatan ke sejumlah pengungsi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Ratusan mobil berbondong-bondong membawa bantuan sembako, selimut, perlengkapan bayi dan lain sebagainya kepada para korban gempa yang ada di sana.

3 dari 3 halaman

Pengungsian Korban Gempa di Mamuju

Sementara, di Majene dan Mamuju, Sulbar, korban gempa masih mengungsi. Salah satunya di Kecamatan Tapalang.

Kurang lebih sebanyak 300 warga di Desa Rantedoda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat tengah membutuhkan bantuan logistik. Pasca-gempa bumi 6,2 magnitudo Jumat 15 Januari 2021 ratusan warga itu mengungsi ke area pegunungan.

Sehari pascagempa, mereka mulai kekurangan bahan logistik. Sebab, saat mengungungsi mereka hanya membawa persedian secukupnya.

Hal itu membuat mereka kesusahan untuk memenuhi kebutuhan mereka di pengungsian korban gempa Sulbar tersebut.

Lebih menyedihkan pagi, selama pengungsian ada tiga orang warga yang meninggal dunia. Umumnya mereka mengalami kelelahan. Hujan deras juga terus mengguyur mereka yang hanya menggunakan tenda sebagai alat untuk berteduh.

Marwa salah sorang pengungsi mengatakan, mereka mendaki pegunungan untuk mengungsi, apa lagi daerah mereka dekat dengan pantai. Mereka juga mulai kehabisan bahan makanan dan minuman, belum ada bantuan yang mereka terima selama mengungsi akibat gempa Sulbartersebut.