Sukses

KRI dr Soeharso Lakukan Operasi Tulang Pertama Korban Gempa di Mamuju

Korban mengalami patah tulang akibat tertimbun reruntuhan saat gempa bumi 6,2 magnitudo mengguncang Majene dan Mamuju

Liputan6.com, Mamuju - Armada TNI Angkatan Laut (AL) KRI dr Soeharso-990 (SHS-990) sandar di Mako Lanal Mamuju. Kapal rumah sakit itu didatangkan untuk membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mamuju yang terdampak gempa bumi.

Sesaat usai membuka pelayanan, armada yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulawesi Barat langsung lakukan operasi patah tulang pasien korban gempa Mamuju, Selasa (19/01/2021).

Kepala rumah sakit KRI SHS-990 Mayor laut (K) dr Agung Malinda mengatakan, korban mengalami patah tulang akibat tertimbun reruntuhan saat gempa bumi 6,2 magnitudo mengguncang Majene dan Mamuju. Korban membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.

"Selama beberapa hari ini, korban tidak mendapat tindakan medis, akibat rusaknya sebagian fasilitas kesehatan di Mamuju akibat gempa," katanya kepada Liputan6.com.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Siaga Selama Dibutuhkan

Dia menjelaskan, tim medis langsung melakukan penanganan terhadap pasien. Setelah melakukan pemeriksaan awal dan foto rontgen, maka pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan operasi.

“Bila pasien sudah stabil maka pasien bisa dimobilisasi untuk kembali ke rumah atau ke rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan lanjutan," ujar Agung.

Agung berharap, kehadiran kapal rumah sakit ini dapat membantu mesyarakat Mamuju utamanya bagi mereka yang membutuhkan pertolongan atau tindakan medis.

Mereka pun siap melayani kapan saja, karena KRI dr Soeharso yang berada di Mamuju selama masa tanggap darurat.

"Kita akan tetap disini selama yang dibutuhkan," ucap Agung.