Sukses

Awal Tahun, Raflesia Tuan-Mudae Mekar Sempurna di Cagar Alam Maninjau

Pada 2020, di lokasi itu juga pernah mekar bunga tersebut dengan diameter mencapai 111 sentimeter.

Liputan6.com, Agam - Bunga langka jenis Raflesia Tuan-Mudae mekar sempurna di kawasan hutan cagar alam Maninjau tepatnya di Baringin kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Rabu (20/1/2021).

Dari identifikasi tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, bunga cantik tersebut memiliki diameter 87,7 sentimeter dan berkelamin jantan.

"Bunga ini hanya mekar dalam waktu 7-10 hari, setelah itu akan layu dan membusuk," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra kepada Liputan6.com, Rabu (20/1/2021).

Ade menyebut, saat ini ada 31 jenis tumbuhan raflesia di dunia. Dari 35 jenis tersebut, 15 jenis ada di Indonesia dan 11 jenis di antaranya berada di pulau Sumatera.

"Raflesia Tuan-Mudae pertama kali ditemukan di Serawak, Malaysia," ujarnya.

Temuan Raflesia Tuan-Mudae kali ini, lanjut Ade ditemukan saat petugas BKSDA melakukan pendampingan terhadap 6 orang Mahasiswa UNP yang sedang melaksanakan penelitian dan magang di BKSDA resor Agam.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Perbedaan Raflesia Arnoldii dan Tuan-Mudae

Bunga Raflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, sehingga keberadaannya terus dipantau dan dijaga untuk tetap lestarikan.

Sebelumnya, tepat pada 1 Januari 2020, di lokasi itu juga mekar bunga tersebut dengan diameter mencapai 111 sentimeter, dan merupakan bunga raflesia terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan.

Spesies Raflesia Tuan-Mudae hampir mirip dengan Raflesia Arnoldii. Perbedaan yang mencolok antara jenis Raflesia Tuan-Mudae dengan Arnoldii ada pada morfologi atau fisiknya.

"Warna kelopak arnoldii lebih ke oranye, sementara spesies tuan-mudae memiliki kelopok bewarna merah marun," kata Ade.

Lalu, perbedaannya juga dapat dilihat dari pola putih atau bercak pada kelopak. Arnoldi memiliki bercaknya ganda (besar dan kecil), sementara Tuan-Mudae tunggal.

Lebih lanjut, bercak pada Arnoldi juga lebih besar dan jarak antara satu bercak dengan yang lainnya juga agak berjauhan jika dibandingkan dengan jenis tuan-mudae.

 

Â