Sukses

Sempat Dirawat karena Tertembak di Kepala, Anak Buah Haji Permata Meninggal

Polda Riau menyebut satu anak buah Haji Permata meninggal dunia setelah dirawat selama beberapa hari karena terkena tembakan di kepala.

Liputan6.com, Pekanbaru - Anak buah Haji Permata, Bahar, meninggal dunia setelah beberapa hari dalam perawatan. Pembawa kapal dari Desa Sungai Belah menuju Sungai Merusi, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir itu, berada di samping Haji Permata ketika diadang petugas Bea Cukai Tembilahan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Restiawan SIK menyebut Bahar meninggal pada Selasa petang, 19 Januari 2021. Bahar meninggal setelah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit.

Teddy menyebut anak buah Haji Permata itu terkena tembakan petugas Bea Cukai di bagian kepala. Bahar sudah dijemput keluarga dan dimakamkan di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Hasil pemeriksaan, Bahar terluka di bagian kepala karena tembakan," kata Teddy, Kamis siang, 21 Januari 2021.

Teddy menjelaskan, kejadian pada Jumat pekan lalu itu sebelumnya menewaskan Haji Pertama. Saat kejadian, ada tiga anak buah pengusaha asal Sulawesi Selatan yang tinggal di Kota Batam itu terkena tembakan petugas Bea Cukai Tembilahan.

"Selain Bahar, ada dua lagi yang saat ini dirawat yaitu Abdul Rahman dan Irwan," kata Teddy.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dua Masih Perawatan

Teddy menjelaskan Abdul Rahman terkena tembakan di kaki kiri dan mendapatkan tujuh jahitan, sementara Irwan terkena tembakan di lengan. Keduanya masih dirawat di rumah sakit.

Teddy menyebut sudah memeriksa 21 saksi dalam kasus ini. Sebagian besar terdiri dari anak buah Haji Permata, kemudian warga di Desa Sungai Belah dan Sungai Mursi yang melihat kejadian itu.

"Dari Bea Cukai baru Kepala Bea Cukai Tembilahan, pemeriksaan dilakukan pada Kamis ini mulai dari pukul 10.00 WIB," ucap Teddy.

Sebelumya, Bea Cukai Tembilan mengatakan penembakan Haji Permata dilakukan karena petugas mendapat serangan bom molotov, petasan dan ancaman senjata tajam ketika mengungkap peredaran rokok ilegal.

Dalam kasus ini, Bea Cukai menyebut menyita 7,2 juta batang rokok ilegal. Rokok ini ditaksir bernilai miliaran dengan tujuan Tanjung Balai Karimun melewati perairan Tembilahan, Indragiri Hilir.

Bea Cukai menyatakan penembakan terpaksa dilakukan untuk menjaga keselamatan petugas. Pasalnya, kapal petugas mendapat tabrakan dari kapal diduga anak buah H Permata.

Bea Cukai juga menyebut beberapa orang berhasil masuk ke kapal petugas untuk mengambil rokok ilegal itu. Setelah beberapa kali tembakan peringatan ke udara, petugas mulai mengarahkan tembakan ke orang karena sudah membahayakan.