Sukses

Cerita Tim Dokter RS Adam Malik Pascaoperasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik berhasil memisahkan bayi kembar siam asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (Sumut). Pemisahan melalui operasi yang dilaksanakan Rabu, 20 Januari 2021.

Liputan6.com, Medan Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik berhasil memisahkan bayi kembar siam asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (Sumut). Pemisahan melalui operasi yang dilaksanakan Rabu, 20 Januari 2021.

Dalam operasi pemisahan bayi kembar siam, 50 tenaga kesehatan RSUP Haji Adam Malik dilibatkan. Saat ini kondisi bayi atas nama Adam dan stabil. Menurut tim dokter, proses operasi kali ini lebih lama dibandingkan 6 bayi kembar siam sebelumnya.

Salah satu tim dokter, Dr. Erjan F, SpBA (K) mengatakan, pemisahan bayi kembar siam kali ini mengingatkannya pada operasi yang sama tahun 1988 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan.

Erjan menyebut, operasi terhadap Adam dan Aris dilakukan lebih lama, hampir 10 jam. Secara teoretis, takaran pembiusan dan tindakan lebih banyak memancing reaksi inflamasi. Hal itu tidak bisa dielakkan, karena kondisi liver bayi lebih tebal, sehingga lebih lama dipisahkan.

"Liver ini seperti gabus, tidak mudah dihentikan pendarahannya. Kami belah, ada sekitar 6x8 Cm atau 9 Cm. Itu semua pendarahan hebat. Tapi didukung alat, pelan-pelan diselesaikan," sebutnya, Kamis, 21 Januari 2021.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

2 dari 3 halaman

Ahli Bedah Plastik

Dalam operasi pemisahan bayi kembar siam kali ini melibatkan para dokter anastesi, bedah plastik dan lainnya. Dokter utama dan dr Frank, ahli bedah plastik yang mendesain. Kalau tidak didesain, sudah dibuka perutnya tidak bisa tertutup.

"Percuma juga kita pisah. Kemudian masuk saya dan dr Safrudin. Jadi, itu operasi tahun 2021 serasa seperti operasi 25 tahu lalu," Erjan berujar.

Operasi pemisahan bayi kembar siam juga melibatkan dokter lainnya, yaitu dokter anak yang ahli intensif dan harus menginap untuk menjaga bayi yang sudah dipisahkan. Sebab, operasi ini akan sia-sia kalau terjadi perburukan atau komplikasi.

"Mereka ini menjaga dari mulai obat anti biotik, cairan, sangat-sangat optimal. Tidak terlepas perawat-perawat yang mengawal kami semua. Belum setengah jalan ini, masih panjang," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Dibiayai Pemerintah

Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr. Zainal Safri, Sp.PD-KKV, Sp.JP (K) menerangkan, Adam dan Aris dirawat sejak lahir, 9 Desember 2019. Biaya operasi pemisahan bayi kembar siam kali ini sama seperti sebelumnya, yaitu biaya ditanggung pemerintah.

"Seperti yang dulu-dulu juga, ditanggung biayanya (oleh) pemerintah lewat (RSUP) Adam Malik," terang Zainal.