Sukses

Polda Sumsel Ungkap Fakta Kematian Dokter yang Tewas di Dalam Mobil

Kabid Humas Polda Sumsel mengungkap fakta-fakta kematian dokter di Palembang yang tewas di dalam mobil.

Liputan6.com, Palembang - Kendati sudah dikonfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang terkait kematian dokter ZF. Namun Polda Sumatera Selatan (Sumsel) ikut bersuara, untuk menepis isu yang simpang-siur.

Kematian ZF di dalam mobilnya yang terparkir di depan salah satu minimarket di Palembang, terjadi pada hari Kamis (21/1/2021) malam.

Isu yang menyeruak yaitu, dokter yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang tersebut meninggal dunia usai disuntik vaksin Sinovac.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi didampingi Wakasat Reskrim Polrestabes Palembang AKP William, langsung menggelar konferensi pers di Polrestabes Palembang.

Dari fakta yang ditemukan tim kepolisian di lapangan, korban memang mengkonsumsi satu butir obat jantung di dalam mobil. Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan 9 butir obat jantung.

“Kemungkinan besar, sebutir obat tersebut telah dikonsumsi korban yang menyebabkan korban seperti ini,” ucapnya, Senin (25/1/2021).

Saat ditemukan pertama kali, posisi tubuh korban sudah tertelungkup miring ke sebelah kiri, sembari tangan kanannya memegang dada bagian kiri.

Di bagian bibir dan wajah korban juga, nampak berwarna kebiruan. Sementara kaca mobil bagian kanan terbuka sedikit.

“Jadi tidak benar jika dokter ZF meninggal dunia karena usai divaksin di Puskesmas 1 Ulu Palembang Sumsel. Karena biasanya, reaksi obat akan berlangsung satu sampai dua jam kemudian, tepat setelah divaksin. Korban sendiri sudah melewati 1x24 jam,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Keluhkan Sakit Jantung

Dari riwayat kesehatannya, lanjut Supriyadi, korban sempat menderita penyakit jantung selama tiga bulan terakhir dan sempat berobat ke dokter spesialis jantung.

Polisi berpangkat melati tiga ini juga menjabarkan, di tubuh korban terdapat bintik pendarahan di bola mata kanan dan kiri, bagian dada, perut dan sebagian tubuh lainnya.

“Untuk visum bagian luar, tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal murni karena sakit jantung. Karena kekurangan oksigen, korban meninggal dunia,” ucapnya.