Liputan6.com, Garut - Teka-teki siapa Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya terjawab sudah. Setelah hampir tujuh bulan kosong, akhirnya Pemerintah Daerah (Pemda) Garut menunjuk Yana Nurdin, sebagai Sekda Garut.
Sebelumnya, Sekda Garut mengalami kekosongan selama hampir 8 bulan setelah Deni Suherlan, Sekda sebelumnya meninggal dunia di rumah dinasnya, Senin (11/5/2020) pukul 07.50 pagi karena sakit.
Setelah menjalani serangkaian seleksi calon sekda. Bupati Garut, Rudy Gunawan, akhirnya secara resmi mengumumkan Nurdin Yana, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Setda Kabupaten Garut sebagai Sekda definitif Garut.
Advertisement
Menurut Rudy, penunjukan Nurdin Yana relatif lancar. Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (DPRD) Garut, Wakil Bupati Garut, dan Penjabat (Pj) Sekda Garut langsung menerima sosok bekas Kepala Dinas Kominfo tersebut.
"Semuanya tidak ada yang berbeda pendapat tentu yang punya kewenangan adalah saya secara absolut, sebagai pembina kepegawaian daerah," ujarnya, Jumat (29/1/2020).
Baca Juga
Seluruh tahapan seleksi Sekretaris Daerah (Sekda), sudah dilaksanakan panitia seleksi yang dibentuk Pemda Garut, termasuk melaporkan hasil seleksi kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan tahap konsultasi dengan Gubernur Jabar.
Sebelumnya, Nurdin bersaing dengan beberapa nama untuk menduduki jabatan Sekda Garut. Sebut saja Didit Fajar Putradi, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, serta Usep Basuki Eko, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten, Garut.
Rencannya Nurdin Yana akan dilantik 1 Februari menatang. Nurdin akan mulai bertugas bulan depan menggantikan Pj Sekda, Benny Bachtiar, yang bertugas selama satu bulan ini.
Rudy menyatakan Nurdin memiliki rekam jejak kewilayahan, salah satunya pernah menjabat sebagai camat, selain ia juga memiliki integritas yang baik.
"Dari wawancara dilakukan oleh Pak Eka dari pansel dan yang paling besar Pak Nurdin Yana," ujar dia.
Dengan rekam jejaknya, Rudy optimis penunjukan Nurdin sebagai Sekda baru, mampu membuat tim kerja yang handal untuk memperbaiki ketertinggalan Garut.
"Terutama kesempatan kerja, daya saing daerah, kesempatan berwirusaha, kita memperbaiki masalah yang berhubungan dengan derajat pendidikan, derajat kesehatan, dan juga dalam permasalahan daya belinya," ujarnya.