Sukses

Pencari Jamur yang Ditemukan Tewas di Sungai Ternyata Punya Riwayat Epilepsi

Seorang pria ditemukan meninggal dunia di aliran sungai, di Dukuh Patinan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Blora.

Liputan6.com, Blora - Seorang pria pencari jamur di Kabupaten Blora bernama Karyono (37) dilaporkan meninggal dunia di sungai dekat persawahan di Dukuh Patinan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Selasa (2/2/2021). Korban ditemukan tetangganya sudah dalam keadaan tengkurap di sungai.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, korban mempunyai riwayat menderita sakit ayan atau epilepsi. Yang mana, penyakit yang bersangkutan itu sering kambuh.

"Keterangan pihak keluarga dan tetangga, korban menderita sakit ayan (epilepsi)," kata Kapolsek Jepon, Iptu Supriyono saat dihubungi Liputan6.com. Supriyono mengatakan, tubuh korban bahkan pernah terbakar, namun sudah sembuh.

"Ini (epilepsi, red) korban kambuh dan terjatuh di sungai," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Karyono yang merupakan warga Dukuh Patinan RT04 RW04, Kelurahan Jepon, pergi mencari jamur. Namun sudah tiba waktu makan isang, dirinya tak kunjung pulang. Pihak keluarga sempat mencarinya, namun tidak ketemu.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tengkurap di Sungai

Tetangganya sekitar pukul 14.30 WIB saat akan mencari jamur, mendapati korban dalam keadaan tengkurap di sungai dengan kondisi tidak bergerak.

Karena panik, tetangganya tersebut kemudian memberitahu warga yang lainnya. Selanjutnya, warga beramai-ramai mendatangi korban dan memeriksa kondisi yang bersangkutan ternyata sudah tidak bernyawa. Korban lalu dibawa pulang ke rumahnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban oleh pihak tenaga medis, terdapat luka robek dibawah kelopak mata bawah sebelah kiri dan luka robek pada bibir bawah sebelah kiri. Diperkirakan, luka tersebut akibat benturan saat korban terjatuh di sungai.

Kondisi hidung dan mulut korban mengeluarkan busa bercampur air. Menurut penyampaian kepolisian, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan.