Sukses

Korban Penggusuran Proyek Jalan Lingkar Gorontalo Menanti Ganti Rugi yang Layak

Pembebasan lahan untuk pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) menuai polemik.

Liputan6.com, Gorontalo - Lia Samiden, warga Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo hanya bisa pasrah. Sembari terus memantau sidang kasus korupsi pembebasan lahan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), dirinya berhadap ada keajaiban soal nasib tanah keluarganya.

Setiap kali ada persidang kasus korupsi tersebut, Lia yang berstatus mahasiswa selalu hadir untuk mengetahui secara pasti persoalan sebenarnya yang terjadi dalam proses pembebasan lahan itu. Sebab tanah orangtuanya juga menjadi korban penggusuran.

"Saya adalah korban kasus dugaan korupsi GORR. Ada tanah orangtua saya yang digusur tanpa ada pemberitahuan dan ganti rugi," kata Lia.

Dirinya menjelaskan, saat proses pembebasan lahan GORR, tanah orangtuanya ditawar dengan harga rendah. Padahal di atas tanah itu ada peternakan ayam yang menjadi satu-satunya usaha keluarga sebelum tergusur.

"Kalau memang dibayar semua tidak jadi soal,tapi ini hanya tanah saja yang dibayar," ujarnya.

Yang lebih ironis, kata Lia, dalam proses pembangunan jalan lingkar tersebut, pihak terkait tidak pernah mensosialisasikan harga tanah dan proses pengukurannya. Harga tanah langsung ditetapkan tanpa ada pemberitahuan kepada keluarganya sebagai penerima ganti rugi.

"Uang ganti rugi untuk pembebasan lahan tersebut hanya dititip di pengadilan dan kami tidak pernah mengambil uang itu karena memang tidak sesuai," ungkapnya.

"Mereka hanya memberikan uang Rp52 juta saja, itupun hanya dititip di pengadilan. Padahal kami jual tanah itu Rp2 juta per meter, karena di situ ada usaha," ujarnya.

Namun kini, dalam proses perjalanannya, pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) tersandung kasus korupsi. Lia mau tidak mau harus aktif menghadiri persidangan, bahkan dirinya juga akan menjadi saksi dalam persidangan tersebut.

"Saya akan dijadikan saksi dalam kasus korupsi pengadaan lahan GORR dari terdakwa Ibrahim dan Farid Siradju," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.