Liputan6.com, Padang - Kasus perampokan dan penganiayaan yang menimpa seorang guru MAN 1 Padang Pariaman, Sumatera Barat hingga kini belum menemui titik terang.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi. Polisi menduga pelaku perampokan dan penganiayaan berjumlah 4 orang.
Kasus perampokan ini bermula ketika seorang guru yang berdomisili di Kota Padang, hendak berangkat ke sekolah tempatnya mengajar di Padang Pariaman.
Advertisement
Baca Juga
Korban setiap hari naik moda transportasi travel menuju sekolahnya, tetapi pada Selasa 2 Januari 2021 nasib malang menimpa korban.
Mobil yang ditumpangi korban pada hari itu, ternyata bukan travel sungguhan, melainkan kendaraan berisi sekomplotan perampok. Korban meyakini itu mobil travel karena di dalamnya ia melihat ada penumpang salah satunya wanita yang memakai jilbab.
"Di dalam mobil Avanza warna silver itu ada wanita yang berhijab. Ada bertiga di dalam, satu sopir, satu penumpang wanita dan satu penumpang pria di belakang," kata Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto, Jumat (5/2/2021).
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Diancam Menggunakan Pisau
Namun, setelah korban masuk ke dalam mobil, ternyata terdapat satu penumpang pria lainnya yang bersembunyi di kursi belakang. Pada saat itulah terjadi penyekapan hingga berujung penganiayaan.
"Untuk saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka dan trauma," jelasnya Mardianto.
Korban, lanjutnya dibawa berputar-putar oleh sekelompok orang tersebut dengan kondisi kepala ditutup karung goni dan pisau diacungkan di perut korban.
Di dalam mobil, korban juga dianiaya ketika pelaku memaksa korban memberikan pin ATM-nya. Sejumlah harta benda korban seperti uang tunai, telepon genggam, dan cincin emas diambil oleh pelaku. Begitu pun uang di bank yang dikuras melalui ATM.
Setelah itu, kata Mardianto korban diturunkan paksa di kawasan By Pass Anak Air Kota Padang. Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari warga sekitar yang melihat korban diturunkan dari mobil perampok itu.
Hasil penyelidikan sementara, kata Mardianto, kuat dugaan semua orang yang ada di dalam minibus terlibat dalam aksi perampokan dan penganiyaan tersebut. Hal ini sesuai dari keterangan korban.
"Karena mereka satu mobil, artinya mengetahui semua kejadian itu. Sesuai keterangan korban ada tiga laki-laki dan satu perempuan," katanya.
Â
Advertisement