Liputan6.com, Manado - Seekor paus yang ditemukan terdampar di pinggir pantai batas kota Manado, tepatnya di Desa Kalasei Satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (5/2/2021). Warga setempat berupaya untuk melepas kembali ke laut, namun anak paus itu sudah mati dengan sejumlah luka di bagian kepala dan ekor.
Paus berukuran 2,65 meter ini pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Rusli Malintoy (46). Saat itu Rusli bersama anaknya Gisela Malintoy pergi ke pantai untuk melihat perahu yang ditambat di pantai perairan Manado itu.
Advertisement
Baca Juga
Semula dia mengira ikan yang terdampar itu adalah lumba-lumba. Namun setelah didekati ternyata anak paus. Rusli mencoba memberikan pertolongan, dan memanggil sejumlah nelayan, namun anak paus itu sudah tidak tertolong lagi.
“Kami berusaha menolong dan ingin melepas kembali ke laut, namun ternyata paus itu sudah mati,” ujarnya.
Muhamad Yaser dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja (Wilker) Manado mengungkapkan, biota tersebut merupakan jenis paus pembunuh kerdil atau Pygmy killer whale berjenis kelamin betina. Hal itu berdasarkan identifikasi morfometri yang dilakukan oleh tim BPSPL Makassar Wilker Manado.
“Nama latinnya adalah Feressa atenuatta. Paus tersebut memiliki panjang mencapai 2,6 meter. Jenis paus pembunuh kerdil dilihat dari corak putih di moncong mulut, serta ujung siripnya bulat dan tidak runcing,” ujar Yaser saat ditemui di lokasi penemuan paus.
Sempat menjadi bahan tontotan warga di batas kota Manado, setelah proses identifikasi dan pendataan, paus tersebut dikuburkan oleh warga setempat di tepi pantai.