Cilacap - Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Griana Dewi membantah kabar adanya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.
Saat dikonfirmasi, Pramesti mengatakan, ia sudah mengecek informasi tersebut kepada dokter penanggung jawab yang merawat almarhum. Menurut dokter, pasien meninggal bukan akibat vaksinasi Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
"Dari dokter penanggung jawab menyatakan bahwa itu bukan akibat vaksinasi Covid," tegasnya, Jumat (5/2), dikutip Suaramerdeka.com.
Sebelumnya beredar informasi, tentang adanya tenaga kesehatan asal Kecamatan Kawunganten yang meninggal sehabis divaksin Covid-19. Dalam informasi yang beredar juga disebutkan, baru akan meminta konfirmasi mengenai kabar tersebut kepada pihak keluarga.
Tak ayal, muncul spekluasi bahwa kematian nakes ini berkaitan dengan vaksinasi tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksinasi Pegawai Pelayanan Publik
Sementara itu, sebagaimana diberitakan, setelah tenaga kesehatan, petugas pelayan publik akan menjadi sasaran vaksinasi berikutnya.
Adapun pelaksanaan vaksinasi bagi petugas pelayan publik masih belum pasti, namun pelaksanaan diperkirakan tidak lama lagi, yaitu pada akhir Februari, atau Maret mendatang.
"Mungkin minggu ketiga, atau minggu keempat (Februari), atau awal Maret," ucap Pramesti, Senin (1/2).
Petugas pelayan publik yang akan menerima vaksin Covid-19 di Cilacap tercatat sebanyak 42.106 orang.
Dengan demikian, Kabupaten Cilacap membutuhkan 84.212 dosis vaksin. Adapun jenis vaksin yang akan diberikan kepada petugas pelayan publik, Pramesti belum menerima informasi. Ia masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai jenis vaksin yang akan diberikan.
Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:
Advertisement