Liputan6.com, Magelang - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPB) Provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti ekskavasi temuan situs kuno di Dusun Kolokendang, Desa Ngawen, Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pengkaji Cagar Budaya BPCB Jateng Junawan di Magelang, Sabtu, mengatakan meskipun sudah temuan lama pihaknya berusaha untuk menindaklanjuti guna mengetahui data yang lebih dalam lagi tentang situs kuno ini.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, melalui ekskavasi ini diharapkan nanti dapat menentukan langkah-langkah pelestarian selanjutnya karena situs ini berada di tanah milik perorangan.
"Hari ini kami lakukan penggalian hari pertama, tetapi kegiatan sudah mulai dari kemarin dengan membuat pemetaan," katanya, dikutip Antara.
Ia menyebutkan pada penggalian hari pertama ini sudah ditemukan batu-batu komponen dari candi walaupun sifatnya bukan struktur insitu, jadi masih batu-batu komponen candi, tapi bukan pasangannya.
Junawan menyampaikan yang sudah digali ada enam kotak. Kalau dugaan situs kuno ini berbentuk apa belum ada, tapi tim masih mencari data lebih dalam lagi.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pendataan
"Memang ada temuan struktur yang kelihatannya insitu tapi batu gundul semoga bisa menjadi petunjuk apakah itu bagian dari lokasi candi atau bukan, mudah-mudahan bisa diketahui melalui data-data selanjutnya," katanya.
Menurut dia temuan batuan situs kuno ini sudah dilaporkan di BPCB tahun 2018, penanganannya sudah tepat karena berjenjang ditangani Dinas Kebudayaan kemudian melaporkan ke BPCB.
"Ekskavasi ini mungkin sampai Rabu (10/2) atau Kamis (11/2). Untuk kelanjutannya kami lihat hasil dari ekskavasi ini apakah perlu tahap kedua atau tidak. Kalau nanti ekskavasi pengamatan datanya sudah cukup, dalam arti bisa diketahui denahnya, bentuknya kemudian dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui sejauh mana komponen itu bisa dipugar. Untuk ekskavasi kali ini nanti tanah akan kami kembalikan seperti semula, temuan-temuan saat ini sudah kami rekam melalui video dan foto," katanya.
Salah satu pemilik tanah tempat penemuan batuan situs tersebut Menik menyampaikan batuan situs ditemukan waktu itu saat bapaknya almarhum Karanto mau membuat lubang tempat sampah tahun 2000-an.
Kemudian cangkul terantuk batu dan setelah digali lagi ternyata ditemukan batu-batu.
Advertisement