Liputan6.com, Denpasar Hendrick Hartono adalah travel influencer yang belakangan berkolaborasi dengan 70 hotel di Bali terdampak pandemi Covid-19. Yang dilakukannya itu untuk mengangkat sektor pariwisata dalam skala nasional. Menurutnya sektor pariwisata, tempat hiburan, malam, hingga hotel sangan terdampak pandemi ini.
Menurutnya, hampir 50% pengunjung merosot dan memberikan pengaruh terhadap kehidupan di dalamnya. Ia tergerak untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia. Salah satunya pria 30 tahun ini berkolaborasi dengan 70 hotel di Bali.
Baca Juga
“Tentunya semua saya lakukan dengan protokol kesehatan yang berlaku. Jadi tetap aman,” kata Hendrick kepada Liputan6.com di Denpasar, Bali, Selasa (9/2/2021).
Advertisement
Ia memanfaatkan media sosial Instagram miliknya @hendrickhartono, untuk mempromosikan pariwisata di Bali. “Kenapa Bali? Bali menjadi destinasi pariwisata yang sudah dikenal oleh mancanegara,” ujarnya.
Meski hanya menggunakan akun media sosial instagram, Hendrick mengaku tidak mau asal-asalan mengunggah foto dan video.
"Saya selalu mempersiapkan konsep dengan matang. Konten foto dibuat semenarik mungkin agar menghasilkan foto-foto yang kece. Salah satunya di Amankila Resort. Penginapan yang berlokasi di Karangasem, Bali, itu saya abadikan dengan indah," ujarnya.
Ia mengaku tak hanya tentang hotel, dia juga menguak hidden gems tempat wisata di Bali. Dengan begitu, masyarakat tidak akan pernah bosan untuk berkunjung ke Bali. “Banyak sekali hidden gems yang saya temukan selama di sini. Dijamin tidak bakal bosan karena banyak pilihan tempat menarik,” tuturnya.
Siapkan Konsep Matang untuk Promote
Hendrick menceritakan salah satu hidden gems yang dia temui. Yaitu, Prapat Beris Jogging Track. Lokasinya di Desa Sanur Kauh. Di sana, pengunjung dimanjakan dengan panorama persawahan yang luas. Ada sensasi berbeda saat pengunjung ingin jogging maupun sekedar jalan-jalan saja.
“Sejauh mata memandang, yang terlihat sawah semua. Ini menjadi pilihan kalau lagi bosan ke pantai atau gunung. Saya juga berusaha untuk selalu menjaga kesehatan. Bukan bepergian sembarangan pastinya. Tetap protokol kesehatan perjalanan tetap harus ditaati,” kata pria kelahiran 24 September 1990 itu.
Protokol kesehatan yang dimaksud seperti tes SWAB Antigen maupun PCR sebelum melakukan perjalanan ke Bali sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Tidak lupa juga untuk selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Hendrick menceritakan bahwa hotel-hotel yang dikunjunginya juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kebersihan ruangan dijaga tetap steril.
Penyelenggaraan event-event besar yang mengundang massa juga dihentikan sementara waktu. Harapannya, pengunjung tetap merasa aman saat menginap di hotel maupun sekedar jalan-jalan di sekitarnya. “Semoga pandemi ini segera berakhir, kita bisa jalan-jalan lagi tanpa rasa khawatir,” ucap dia.
Advertisement