Liputan6.com, Bandung - Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan dalam mengevakuasi korban banjir di Kabupaten Indramayu dan Subang, Jawa Barat, secara resmi dihentikan, Rabu (10/2/2021). Total, terdapat 700 warga berhasil dievakuasi, enam di antaranya meninggal dunia dan satu dilaporkan hilang.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Kantor SARBandung Deden Ridwansyah mengatakan, proses evakuasi hingga pukul 21.00 WIB yang dilakukan SAR gabungan di Indramayu sebanyak 230 jiwa. Rinciannya, 226 jiwa selamat dan 4 orang dalam keadaan meninggal dunia.
Sedangkan, di Subang sebanyak 474 jiwa dengan rincian 472 selamat dan 2 orang bernama Muhamad Arifin dan Gunawan dalam keadaan meninggal dunia.
Deden menyatakan, pihaknya secara resmi menghentikan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Indramayu dan Subang berdasarkan evaluasi bersama tim SAR gabungan.
"Tim menilai debit air sudah turun serta tidak ada lagi permintaan evakuasi dari warga. Saat ini yang dibutuhkan warga yaitu bantuan logistik dan lainnya," ujar Deden dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).
Adapun sampai saat ini terdapat satu korban bernama Aldi (12) yang terseret arus banjir di Kali Cigadung, Kecamatan Pamanukan Subang. Satu tim rescue Basarnas Bandung terus melanjutkan pencarian korban bernama Aldi.
Adapun tim lainnya kembali ke kesatuannya masing-masing untuk melanjutkan tugas dan meningkatkan kesiapsiagaan manakala ada permintaan layanan SAR di wilayah lainnya yang lebih membutuhkan.
Kondisi terkini di lokasi kejadian yaitu cuaca mendung. Sedangkan tinggi muka air (TMA) bervariasi antara 10-100 cm. Unsur SAR di lokasi yaitu Basarnas Bandung, BPBD Subang, Brimob Polda Jabar, Koramil Pamanukan, PMI Kab. Subang dan Potensi SAR Jawa Barat.
Untuk diketahui, banjir melanda Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu pada Minggu (7/2/2021) lalu. Ribuan rumah terendam dan puluhan ribu warga mengungsi akibat banjir luapan sungai di kawasan tersebut.