Sukses

Polisi Bekuk Perampok Modus Mobil Travel yang Siksa Guru di Padang

Pelaku merampok dan menganiaya korban di atas mobil.

Liputan6.com, Padang - Kepolisian menangkap satu dari empat pelaku perampokan dan penganiayaan yang menimpa seorang guru MAN 1 Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Perampokan dan penganiaayan yang dialami Nurlela (44) tersebut terjadi di Koto Tangah, Kota Padang pada 2 Januari 2021.

Satu orang terduga pelaku perampokan inisial MM (35) sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Dia ditangkap di Kabupaten Tanah Datar.

Dari hasil penyelidikan dan komunikasi antara Polsek Koto Tangah dan Polsek Batang Anai, Unit Reskrim Polsek Batang Anai telah menangkap salah seorang pelaku pencurian dengan kekerasan dengan modus travel liar.

"Pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan merampok barang berharga korban dan menganiaya korban dalam mobil travel," kata Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir, Minggu (14/2/2021).

Kapolres menjelaskan, ketika melancarkan aksinya, pelaku berperan sebagai sopir dan juga otak dalam kejahatan tersebut. Pelaku berjumlah empat orang yakni tiga laki-laki dan satu orang perempuan. Saat ini tiga pelaku lainnya masuk DPO.

"Ketika ditangkap, pelaku MM melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur, petugas menembak kakinya," ujar dia.

Saat ini, pelaku ditahan di Polsek Batang Anai, Padang Pariaman karena pelaku juga melakukan kejahatan pencurian yang sama dengan modus travel liar di wilayah hukum Polsek Batang Anai.

Polisi juga menyita satu unit mobil Avanza dan satu telepon genggam milik korban. Polsek Koto Tangah terus berkoordinasi dengan Polsek Batang Anai untuk proses hukum perampokan dan penganiayaan tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Kasus perampokan ini bermula ketika seorang guru yang berdomisili di Kota Padang, hendak berangkat ke sekolah tempatnya mengajar di Padang Pariaman.

Korban setiap hari naik moda transportasi umum menuju sekolahnya, tetapi pada Selasa 2 Januari 2021 nasib malang menimpa korban.

Mobil yang ditumpangi korban pada hari itu, ternyata bukan travel sungguhan, melainkan kendaraan berisi komplotan perampok. Korban meyakini itu mobil travel karena di dalamnya ia melihat ada penumpang salah satunya wanita yang memakai jilbab.

"Di dalam mobil Avanza warna silver itu ada wanita yang berhijab. Ada bertiga di dalam, satu sopir, satu penumpang wanita dan satu penumpang pria di belakang," kata Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto, Jumat (5/2/2021).

Namun, setelah korban masuk ke dalam mobil, ternyata terdapat satu penumpang pria lainnya yang bersembunyi di kursi belakang. Pada saat itulah terjadi penyekapan hingga berujung penganiayaan.

"Untuk saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka dan trauma," jelasnya Mardianto.

Korban, lanjutnya dibawa berputar-putar oleh sekelompok orang tersebut dengan kondisi kepala ditutup karung goni dan pisau diacungkan di perut korban.

Di dalam mobil, korban juga dianiaya ketika pelaku memaksa korban memberikan pin ATM-nya. Sejumlah harta benda korban seperti uang tunai, telepon genggam, dan cincin emas diambil oleh pelaku. Begitu pun uang di bank yang dikuras melalui ATM.

Setelah itu, kata Mardianto korban diturunkan paksa di kawasan By Pass Anak Air Kota Padang. Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari warga sekitar yang melihat korban diturunkan dari mobil perampok itu.