Liputan6.com, Kebumen - Pencarian korban ketiga tanah longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen berakhir pada hari kelima, Minggu (14/2/2021). Tim SAR gabungan menemukan Jemarun (48), korban ketiga, dalam keadaan tak bernyawa pada pukul 09.00 WIB.
Tim SAR menemukan Jemarun 100 meter dari rumahnya. Lokasi penemuan Jemarun tak jauh dari lokasi penemuan korban longsor pertama dan tak terlampau jauh dari lokasi korban kedua yang berjarak 110 meter dari titik awal rumahnya.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Korban ditemukan saat penggalian dengan menggunakan alat bantu alkon di kedalaman kurang lebih satu meter," kata I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Basarnas Cilacap.
Tim SAR kemudian mengevakuasi korban dan membawa jenazahnya ke Balai Desa Kalijering untuk penanganan lebih lanjut.
"Dengan di temukannya korban terakhir secara resmi untuk Operasi SAR longsor ini kita tutup dan semua unsur kita kembalikan ke kesatuanya masing-masing," ujar dia.
I Nyoman mengucapkan terima kasih kepada semua Unsur SAR baik dari TNI, POLRI dan semua Potensi SAR yang berjibaku mencari korban longsor sejak hari pertama.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mensos Bicara Relokasi Korban Longsor
Sebelumnya dikabarkan tebing setinggi 100 meter longsor dan menimpa permukiman warga. Sebelum peristiwa ini terjadi, warga Desa Kalijering telah mengungsi.
Namun ada satu keluarga yang enggan meninggalkan rumahnya. Satu keluarga inilah yang menjadi korban tanah longsor.
Keluarga ini beranggotakan tiga orang. Korban yang pertama ditemukan bernama Tarsinah (60). Sore harinya, Tim SAR menemukan Doniatun (46) yang merupakan putri Tarsina. Korban ketiga, Jemarun yang juga suami Doniatun, ditemukan hari ini.
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, sempat mengunjungi lokasi bencana longsor. Selain mengirim bantuan, mantan Wali Kota Surabaya ini juga mengusulkan relokasi untuk korban longsor yang kehilangan rumah.
"Yang perlu dilakukan Muspika dan kepala desa agar tidak terjadi kembali, tidak ada korban jiwa lagi. Jika tidak memungkinkan ditempati maka direlokasi," kata Risma.
Jika desa bisa menyediakan lahan relokasi, Risma meminta agar korban direlokasi. Ia mengatakan siap membantu anggaran untuk keperluan hunian relokasi.
"Di kami ada anggarannya, tapi mekanismenya saya kurang begitu tahu. Nanti saya akan komunikasikan lagi," tuturnya.
Advertisement