Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah wisatawan nyaris tenggelam saat gelombang tinggi menghantam perahu wisata di Pantai Olele, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo. Detik-detik penyelamatannya berlangsung dramatis.
Awalnya sejumlah wisatawan asal Gorontalo menggunakan perahu untuk melihat-lihat keindahan bawah laut Pantai Olele. Selang beberapa saat kemudian, angin yang disertai gelombang tinggi datang menghempas.
Advertisement
Baca Juga
Perahu yang mereka tumpangi hilang kendali dan bergeser dengan cepat ke bagian tepian pantai. Kejadian tersebut sempat direkam oleh salah satu wisatawan yang berada di lokasi dan viral di media sosial.
Video berdurasi kurang lebih 30 detik itu memperlihatkan masyarakat sekitar tengah berusaha membantu menyelamatkan para wisatawan yang terjebak di atas gelombang laut. Gelombang laut yang begitu kuat, sempat membuat warga sempat kesulitan saat mengevakuasinya.
Bahkan dalam rekaman video tersebut, salah satu wisatawan yang berada di atas perahu pingsan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, satu orang yang pingsan langsung dibawa ke rumah sakit saat perahu berhasil diselamatkan dari gelombang tinggi di Pantai Olele.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Bonebol, Lukman Daud mengatakan, pihaknya tidak tahu soal insiden tersebut.
"Saya belum dapat info terkait peristiwa ini," katanya.
Â
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut:
Peringatan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi berkisar satu sampai dua meter di perairan Gorontalo. Potensi gelombang tinggi ini diprediksi bakal terjadi pada pertengahan Februari.
Koordinator Data dan Informasi Statement Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko mengatakan, prediksi gelombang laut ini terjadi baik di wilayah pesisir utara maupun pesisir selatan Gorontalo.
"Untuk menjadi kewaspadaan bagi masyarakat di pesisir Provinsi Gorontalo," ungkap Wahyu.
Advertisement