Liputan6.com, NTT - Menderita lumpuh sejak kecil, Kaorolina Kris Niken, bocah 9 tahun warga Desa Compang Wedang, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, hanya bisa terbaring lesu di tempat tidur di rumahnya. Saat tim Liputan6.com berkunjung, Kaorolina mengaku tiap hari hanya bisa menghabiskan waktu dengan berbaring lemas di tempat tidur.
Keadaan itu makin bertambah sulit mengingat kedua orangtuanya hanya buruh tani.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah perjuangan hidup dan himpitan persoalan ekonomi, kedua orangtua Kaorolina telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menyembuhkan penyakit yang diderita sang anak. Dari pengobatan medis hingga pengobatan tradisional telah dilakukan, namun tidak jua membuahkan hasil.
"Kami punya niat untuk membawa ke dokter untuk terapi dan perawatan medis lain, tapi tidak punya biaya," ungkap Stefanus, ayah Kaorolina, Sabtu (13/2/2021).
Demi kesembuhan putrinya, selain bertani, Stefanus juga terpaksa mencari belut dan ikan di kali yang dijual ke rumah warga. Hasil jualannya itu, sebagian disisipkan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagiannya ditabung untuk perawatan putrinya. Apalagi ada pengeluaran tambahan Rp20 ribu per hari untuk biaya popok Kaorolina.
"Kadang tidak ada biaya beli popok dan terpaksa Karolina buang kotorannya di tempat tidur sebelum dibersihkan," ujarnya.
Kini, uang yang dikumpulkan Stefanus dan istrinya belum cukup untuk membawa Karolina melakukan terapi atau perawatan medis. Mereka berharap, ada bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah maupun dari dermawan yang peduli dengan kesembuhan anaknya dari lumpuh.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.