Sukses

Sekda Sumsel Jadi Pengganti Bupati Muara Enim

Sekda Sumsel Nasrun Umar hingga kini belum mendapat surat penunjukan dari Gubernur Sumsel Herman Deru, sebagai Pelaksana harian (Plh) Bupati Muara Enim.

Liputan6.com, Palembang - Kasus dugaan kasus suap proyek-proyek di Dinas PUPR Muara Enim, kembali dialami oleh Bupati Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel).

Setelah Bupati Muara Enim nonaktif Ahmad Yani ditangkap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada tahun 2019 lalu. Kali ini giliran Bupati Muara Enim definitif Juarsah, yang menyusul memakai rompi tahanan KPK.

Dengan ditangkapnya Juarsah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim kini mengalami kekosongan kursi pemimpin.

Pasalnya, Juarsah yang awalnya Wakil Bupati (Wabup) Muara Enim, baru saja dilantik menjadi Bupati Muara Enim definitif sekitar 1,5 bulan lalu.

Sementara, kursi jabatan Wabup Muara Enim masih kosong dan Sekda Muara Enim terdahulu sudah meninggal dunia.

Sebelum ditangkap, Juarsah sempat melantik Pelaksana tugas (Plt) Sekda Yan Riyadi, yang awalnya menjabat sebagai kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Muara Enim.

Setelah KPK merilis status tersangka kasus dugaan suap Bupati Muara Enim definitif ke Juarsah pada Senin sore sekitar pukul 18.00 WIB, Gubernur Sumsel Herman Deru langsung mengambil langkah cepat.

Yaitu menunjuk Sekda Sumsel Nasrun Umar, sebagai Pelaksana harian (Plh) Bupati Muara Enim sembari menunggu keputusan status Bupati Muara Enim oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Saat dikonfirmasi terkait penunjukan Plh Bupati Muara Enim, Sekda Sumsel Nasrun Umar mengatakan jika dirinya belum dipanggil oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

“Saya belum dipanggil gubernur, belum ada. Surat belum terima. Ini kerjaannya kepala BKD,” ucapnya, saat mengikuti Rapat Koordinasi Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi 2021 yang diselenggaran virtual oleh KPK, di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (16/2/2021).

Namun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dirinya siap menerima tugas apapun dengan penuh tanggung jawab dan harus siap bekerja dalam situasi apapun. Termasuk menggantikan sementara jabatan Bupati Muara Enim Sumsel.

Namun dia mengatakan, kasus kekosongan penuh jabatan di pemerintahan, cukup langka terjadi dan kemungkinan baru kali ini terjadi di Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Konsolidasi di Muara Enim

“Prioritas di sini, saya diangkat dengan keputusan presiden, sama dengan pimpinan daerah. Tapi tentu di sana, jangan ada kekosongan, harus dikonsolidasikan secara baik,” ujarnya.

Jika ditunjuk Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai Plh Bupati Muara Enim, dirinya mengakui siap mengemban tugas baru tersebut.

Mantan Manager Sriwijaya FC ini, akan melakukan konsolidasi ke seluruh ASN dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Muara Enim.

“Di sana (Pemkab Muara Enim), bupati dan wabup tidak ada, sekda belum definitif. Jadi saya akan membangun rasa nyaman dan mengajak semua bekerja sama-sama. Karena pembangunan belum berhenti,” katanya.