Liputan6.com, Palembang - Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia saat musim penghujan, juga menjadi ancaman di beberapa kawasan di Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk mengantisipasi dampak buruk dari bencana alam tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menetapkan status siaga banjir dan longsor.
Kepala BPBD Sumsel Iriansyah mengatakan, berdasarkan pengalaman dan identifikasi, ada enam kabupaten di Sumsel yang rawan bencana saat hujan dengan intensitas tinggi.
Advertisement
Baca Juga
“Kita menetapkan status siaga banjir dan longsor ke enam kabupaten, berlaku sejak 11 Febuari 2021 lalu dan hingga berakhir musim hujan di tahun ini,” katanya, Kamis (18/2/2021).
Ke enam kabupaten yang rawan banjir dan tanah longsor yaitu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas, Muara Enim, Lahat dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel.
Dia merincikan beberapa kawasan di kabupaten tersebut yang rawan banjir dan tanah longsor. Seperti di Kabupaten Muba yaitu Kecamatan Batanghari Leko, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Lais, Sekayu dan Lawang Wetan.
Lalu di Kabupaten Muratara meliputi Nibung, Rawas Ulu, Ulu Rawas, Karang Jaya, Rupit, Rawas Ilir dan Karang Dapo. Di Kabupaten Musi Rawas, yang rawan yaitu di Kecamatan Muara Lakitan, Muara Kelingi dan Bulang Tengah Suku Ulu.
Selanjutnya di Kabupaten Muara Enim meliputi Ujan Mas, Gunung Megang, Rambang Dangku, Muara Enim, Benakat dan Belimbing. Sementara di Kabupaten Lahat hanya di Kecamatan Merapi Timur. Serta di Kabupaten PALI, meliputi Kecamatan Talang Ubi, Tanah Abang, Penukal dan Penukal Utara.
“Di daerah-daerah tersebut, harus dipersiapkan upaya untuk membantu masyarakat. Karena perkiraan dampaknya banyak,” ungkapnya.
Perkiraan dampak bencana alam tersebut seperti akses jalan yang sulit dilewati, sebagian kelompok masyarakat akan terisolir serta kerusakan rumah, bangunan dan lainnya di Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Dampak Bencana Alam
Dampak lainnya yaitu potensi masyarakat akan kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak. Serta gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air minum bersih, listrik dan gas.
Lalu, mulai terjadi kerusakan pada tanggul-tanggul sungai, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, mulai terjadi wabah penyakit menular, volume aliran sungai meningkat, kerusakan pada sebagian tanaman, hingga dangkalnya sungai dan bendungan hingga tidak berfungsi.
“Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, dan mengamankan dokumen-dokumen penting,”ucapnya.
Advertisement
Potensi Rawan Longsor
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan, musim hujan di wilayah Sumsel terjadi sampai Maret bahkan pertengahan April 2021.
“Dalam satu minggu ke depan, akan terjadi kondisi cuaca yang signifikan. Ini terjadi di semua wilayah di Sumsel,” katanya.
Kondisi tersebut, lanjut Nandang, harus diwaspadai khususnya daerah potensi rawan longsor di daerah Sumsel Bagian Barat.