Sukses

Menelusuri Penyebab Tingginya Harga Cabai dan Bawang Merah di Gorontalo

Sejumlah harga bahan pokok di Gorontalo mengalami kenaikan. Lonjakan harga ini terjadi sudah hampir sepakan yang terpantau di Pasar Sentral Kota Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah harga bahan pokok di Gorontalo mengalami kenaikan. Lonjakan harga ini terjadi sudah hampir sepakan yang terpantau di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Peningkatan harga ini terjadi pada komoditas cabai rawit dan bawang merah.

Salah satu pedagang, Arya Yunda mengungkapkan, seperti kenaikan harga yang terjadi pada cabai rawit. Di mana saat ini, harga jual yang mereka tawarkan menyentuh harga Rp 90 ribu per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp70 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga cabai ini sudah dari terjadi seminggu yang lalu," kata Arya.

"Sementara untuk bawang merah juga naik, dari yang sebelumnya hanya Rp40 ribu menjadi Rp45 sampai Rp50 ribu per kilogramnya," ujar Arya.

Ia mengungkapkan kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan konsumen. Sementara pasokan dari tingkat petani, saat ini sangatlah kurang.

"Jadi kami juga harus menaikan harga, karena cabai dan bawang merah saat ini sulit untuk didapatkan," tuturnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Dampak untuk Pengusaha Rumah Makan

"Saat ini kami hanya tinggal pasrah saja sembari menunggu pasokan dari petani, agar harga bisa segera stabil kembali," ungkapnya.

Sementara itu pengusaha rumah makan Yanti Otane mengaku, juga turut merasakan dampak kurangnya pasokan cabai dan bawang tersebut. Selain harganya yang melonjak, dua komoditas ini sulit didapatkan dalam jumlah yang banyak.

"Kami sebagai pengusaha rumah makan sangat merasakan dampak ini. Terlebih kalau pasokan tersebut sama sekali tidak ada, jadi walaupun mahal tetap kami beli," kata Yanti

Ia hanya bisa berharap agar pemerintah bisa memperhatikan stabilitas harga komodtas di pasar yang ada di Gorontalo. Jangan sampai hal ini terjadi akibat permainan oknum yang sengaja mengambil untung.

"Mudah-mudahan bisa ada solusi dari pemerintah," ia menandaskan.Â