Solo - Mohammad Soleh, 37, menceritakan pengalamannya saat mendaki Gunung Lawu dan tersesat kemudian dituntun Burung Jalak Lawu. Kini, Soleh pun mulai percaya mitos Jalak Lawu menuntun pendaki ke arah yang benar.
Kisah Soleh pendaki yang tersesat dan dituntun Burung Jalak Lawu itu sebenarnya terjadi pada Agustus 2020 lalu. Namun, dia baru sempat mengunggahnya sekarang di aplikasi Tiktok. Video unggahan Soleh itu lantas viral. Di video itu, terlihat Jalak Lawu melompat-lompat di bebatuan seakan memberi petunjuk jalan bagi Soleh dan kawannya yang tersesat.
Advertisement
Baca Juga
“Kami rombongan 20 orang dibagi beberapa tim. Kami menggunakan guide lokal. Saat mendaki itu saya bersama atasan. Kondisi saat itu tidak memungkinkan jalan cepat dan meninggalkan atasan. Jadi saat terpisah dari rombongan. Bapak yang menjadi guide katanya mau jalan pelan tetapi tiba-tiba sudah enggak ada,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (18/2/2021).
Setelah itu, Soleh mengaku tersesat karena belum tahu jalur. Dia sempat merasa putus asa karena jalan setapak yang ditempuh ternyata buntu. Beberapa kali bertemu jalan bercabang.
“Bos saya capek, istirahat. Beberapa kali begitu. Jalan lalu istirahat. Saat itu seharusnya jalan ke atas tapi saya belok ke kiri. Ternyata itu bukan jalurnya. Jadi semacam buntu begitu sudah enggak ada jalan setapak,” cerita dia.
Soleh sempat berbalik untuk kembali ke jalur yang sebelumnya dilalui. Dia kembali bingung karena melihat banyak jalan bercabang. Mereka memutuskan duduk sembari mengatur napas. Saat itulah, seekor burung mendekat. Soleh kemudian teringat mitos Jalak Lawu, seekor burung Jalak yang kerap membantu pendaki Gunung Lawu yang tersesat.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Dituntun Sampai Bertemu Rombongan
Soleh menyampaikan sempat mencari referensi pendakian Gunung Lawu sebelum mendaki salah satu gunung di wilayah Soloraya itu. Dari penelusuran itu, Soleh menemukan pembahasan tentang Jalak Lawu.
“Awal-awal [pendakian] memang sudah ada jalak. Tapi kan awalnya enggak percaya saja kalau sampai dituntun. Nah, kemudian ada jalak datang kan. Cobalah saya ikuti,” tuturnya.
Soleh bersama rekannya mengikuti Jalak. Selama perjalanan, Jalak itu tidak terbang. Dia melompat-lompat kecil. Saat Soleh beristirahat, Jalak itu juga berhenti dan masuk ke semak-semak. Tetapi, saat Soleh dan rekannya itu hendak melanjutkan pendakian, Jalak Lawu muncul kembali.
“Ada tiga kali kami harus berhenti untuk istirahat. Setiap kami duduk, Jalak itu masuk ke semak-semak. Ketika kami hendak melanjutkan perjalan, dia keluar menuntun lagi,” tutur lelaki yang bekerja sebagai Area Manager Alfamart Pekanbaru itu.
Lelaki asli Jember, Provinsi Jawa Timur itu dan rekannya berhasil mencapai puncak Lawu. Mereka disambut rombongan yang sempat bingung mencari keduanya. Di momen itulah, burung Jalak itu menghilang.
“Nuntun sampai puncak. Setelah sampai puncak, ketemu kawan-kawan. Mereka kan bingung juga mencari kami. Setelah saya ketemu kawan-kawan, saya cari jalak sudah enggak ada,” kata Soleh.
Soleh bersyukur mendapatkan pengalaman tersebut. Dia yang awalnya mengira mitos Jalak Lawu hanya sebatas cerita, kini memilih mempercayainya. “Tadinya saya pikir mitos, ternyata setelah mengalami baru percaya.”
Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement